BEKASI (21 Juli 2020) - Kementerian Sosial terus mendorong upaya penanganan Pandemi COVID-19, salah satunya dengan melibatkan pilar-pilar sosial. Adanya kerjasama, partisipasi sosial, kepedulian, dan kewaspadaan sangat diperlukan di era New Normal untuk mencegah  penyebaran COVID-19. Terkait hal tersebut, perlu dilakukan sosialisasi terhadap pilar-pilar sosial tentang bagaimana harus bertindak di era New Normal ini.

Menyikapi hal tersebut, Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial (K2KRS) Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial mengadakan kegiatan Sosialisasi Restorasi Sosial dalam Penanganan Pandemi COVID-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Aston Imperial, Bekasi, dan diikuti oleh 100 peserta terdiri dari pilar-pilar sosial Kota Bekasi yaitu TKSK, Karang Taruna, PSM dan Generasi Muda. 

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto melalui Video Conference  membuka kegiatan secara resmi. Dalam arahannya, Edi Suharto menyampaikan bahwa pilar-pilar Sosial yang dimiliki oleh Kementerian Sosial merupakan garda terdepan dalam mensukseskan kebijakan dan program yang ada di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial.

"Kita ingin meningkatkan pemahaman, pemaknaan kita dan realisasi dari nilai-nilai di masyarakat terutama restorasi sosial. Restorasi Sosial merupakan upaya bersama untuk memulihkan kondisi sosial masyarakat yang mengalami kondisi memudarnya nilai-nilai luhur kepribadian bangsa. Kita harus menjaga nilai-nilai kebangsaan, kepahlawanan, kesetiakawanan sosial, saling gotong royong khususnya dalam penanganan COVID-19," jelas Edi Suharto.

Usai pembukaan, dilanjutkan panel diskusi dengan Narasumber dr. Yusuf Nugraha, pendiri Klinik Harapan Sehat sebagai layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Sebagai moderator adalah Kepala Seksi Restorasi Sosial Muhammad Azam.

Tema diskusi tersebut adalah "Partisipasi Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi COVID-19" yang intinya menjelaskan tentang pentingnya menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang COVID-19 melalui pilar-pilar sosial.

"Di masyarakat banyak sekali hoaks tentang COVID-19. Ini merupakan tugas kita bersama di masyarakat. Pilar-pilar sosial harus dapat menjelaskan apa itu COVID-19 dan bagaimana penanganannya, serta melakukan pendekatan-pendekatan. Misalnya dengan memberikan pemahaman dan pencegahan, contohnya bagaimana, pentingnya penggunaan masker dll," jelas dr. Yusuf Nugraha.

Matrais Dani, Ketua IPSM Kota Bekasi menyampaikan apa yang sudah dilakukan di masyarakat dalam penanganan COVID-19.

"Kami telah melakukan sosialisasi di tengah masyarakat dan melakukan pendampingan. Mulai dari pembagian masker di jalan raya, penyemprotan disinfektan, dll," ucap Rais.

TKSK Kota Bekasi, Dadan, menyampaikan perlunya kolaborasi dalam penanganan COVID-19 di masyarakat.

"Sebagai pilar-pilar sosial kita harus saling sinergi, kolaborasi dalam program, serta memberikan edukasi dan pelayanan kepada masyarakat. Inilah tugas kita semua. Hari ini kita dapat Sosialisasi Restorasi Sosial yang mengingatkan kita adalah bagian dari masyarakat," ucap Dadan.

Hasim Ismail, Ketua Karang Taruna Kota Bekasi. Juga menyampaikan aksi sosial yang dilakukan dalam penanganan COVID-19.

"Apa yang kita lakukan percepatan penanganan COVID-19 kita sudah melakukan aksi-aksi misalkan karang taruna Kota Bekasi memberikan 4 ton beras ke Gugus Tugas COVID-19," ucap Hasim

Restorasi Sosial diharapkan dapat mengembalikan nilai-nilai gotong royong di masyarakat. Perlunya hidup berbagi, dengan mempraktikkannya dan menjadi inspirasi bagi masyarakat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya partisipasi sosial, masyarakat mampu menyelesaikan masalah, terjadi integrasi sosial dan timbul kesadaran saling membantu.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Kasubdit Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial, Kepala Seksi Restorasi Sosial, Kepala Seksi Kesetiakawanan Sosial, Kepala Seksi PSPKK Dinas Sosial Kota Bekasi.