PANGKAL PINANG (23 Oktober 2019) – Kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan (JKK) Tahun 2019 diselenggarakan Kementerian Sosial di Dermaga Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang (Fasharkan) Mentigi Tanjung Uban, Kepulauan Riau. Ratusan milenial dilibatkan dalam kegiatan ini.
Mewakili Menteri Sosial, Sekretaris
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Arif Nahari mengungkap alasan JKK Tahun
2019 dilaksanakan di Kepulauan Riau.
“Karena Kepulauan Riau merupakan
cerminan sebagai negara kepulauan yang memiliki 2000 pulau. Sebanyak 95 persen
wilayahnya terdiri dari lautan dan 5 persennya daratan. Serta merupakan gerbang
terdepan Indonesia yang berbatasan dengan negara-negara tetangga, yang memiliki
3 pahlawan nasional,” kata Arif, Pangkal Pinang, Rabu (23/10/2019).
Kegiatan ini merupakan rangkaian
peringatan Hari Pahlawan yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial.
Mengusung tema "Aku Pahlawan Masa Kini".
Selaku inspektur upacara, Arif
menyampaikan dalam sambutanya bahwa kegiatan JKK 2019 ini merupakan kegiatan strategis dalam
penanaman dan pewarisan nilai kepahlawanan antar generasi. “Internalisasi nilai
kepahlawanan penting untuk menjaga eksistensi bangsa pada persaingan global
yang semakin ketat di tengah derasnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era
Revolusi Industri 4.0,” katanya.
Mengutip sambutan tertulis Mensos,
Arif menyatakan, tiga pahlawan dari Provinsi Kepulauan Riau adalah Raja Ali
Haji yang terkenal dengan Gurindam Dua Belasnya dan mendapat julukan sebagai
Bapak Bahasa Indonesia. Kedua, Raja Haji Fisabillah merupakan figur legendaris
dalam perjuangan Kerajaan Melayu yang berhasil memukul mundur pasukan Belanda
dari Perairan Riau.
Kemudian, yang ketiga adalah Sultan
Mahmud Riayat Syah yang namanya diabadikan sebagai nama bandara internasional
di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Sultan Mahmud terkenal dengan perang gerilya
lautnya.
Mengutip Mensos, Arif menyatakan,
dari sejarah singkat perjuangan ketiga Pahlawan Nasional tersebut, perlu
disadari bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini tidaklah terlepas dari
perjuangan para pahlawan. “Para pahlawan ini tidak berpusat di satu daerah
saja, melainkan berasal dari berbagai daerah yang menjadi perekat NKRI,” kata
Arif.
Nilai-nilai perjuangan dan
pengorbanan para pahlawan tersebut, katanya, patut dilestarikan dengan cara
meneladani perjuangan dan pengorbanan mereka, salah satunya melalui kegiatan
JKK Tahun 2019.
JKK 2019 yang dilaksanakan tanggal
23-25 Oktober 2019 ini menggunakan KRI Banda Aceh 593, dengan melibatkan 500
orang peserta. Mereka terdiri dari pelajar, mahasiswa, pramuka, perwakilan
santri, panti, organisasi kepemudaan dan pilar-pilar sosial (Karang Taruna,
Tagana, TKSK, PSM) yang berasal dari Tanjung Pinang, Batam dan Bintan.
Plt Kepala Biro Hubungan
Masyarakat Kementerian Sosial RI