MASAMBA (18 Juli 2020) - Banjir bandang yang melanda wilayah Masamba Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin malam (13/7), masih menyisakan kesedihan bagi korban. Tidak hanya rumah yang hilang, juga banyak korban nyawa. Duka mendalam masih sangat dirasakan oleh korban yang kehilangan keluarganya. Ada yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal, namun masih ada yang belum ditemukan.

Pada Jumat (17/7), Menteri Sosial Juliari P Batubara bersama rombongan mengunjungi langsung lokasi yang terkena banjir bandang. Korban mengungsi ke tempat yang lebih aman karena tempat tinggal mereka luluh lantah diterjang banjir bandang.


"Ibu bapak sekalian tidak perlu ragu komitmen Presiden Jokowi dalam mewujudkan negara hadir membantu warga di setiap bencana seperti di Luwu Utara ini. Ibu Bupati tidak perlu sungkan atau ragu jika membutuhkan tambahan bantuan dari kami. Kami siap menambah," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat menyerahkan santunan korban meninggal di kantor Bupati Luwu Utara.


Kementerian Sosial tak hanya memberikan dukungan bantuan sosial saja, namun juga terus berkoordinasi dengan pilar-pilar sosial untuk membantu menangani korban bencana alam.


“Kami selalu melibatkan pilar-pilar sosial dalam proses penyaluran bantuan sosial, dan sekaligus dapat menyisir para warga yang belum mendapat bantuan sosial sehingga bantuan sosial bisa diterima secara merata,” jelas Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto saat ditemui di ruang kerjanya.


Salah satu pilar-pilar sosial yang juga berperan adalah TKSK. Peran aktif Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Provinsi Sulawesi Selatan sangat dibutuhkan dalam proses penanganan bencana di Masamba. TKSK Provinsi Sulawesi Selatan langsung tergerak melihat kondisi tersebut. Salah satu yang mereka lakukan adalah penggalangan dana masyarakat untuk membantu korban bencana alam.


"Hal pertama yang kita lakukan berkoordinasi dengan TKSK terdekat lokasi bencana untuk mengidentifikasi. Identifikasi kebutuhan apa yang sangat diperlukan dan belum ada tersedia di lokasi bencana. Baru kemudian kita lakukan penggalangan dana untuk korban bencana" jelas Koordinator TKSK Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Syamsari. 


Penggalangan dana ini mereka gunakan untuk membeli kebutuhan korban bencana. Pernah juga mereka distribusikan dalam bentuk dana, sesuai dengan kebutuhan di lokasi bencana. Di Masamba, hasil penggalangan dana digunakan untuk membeli pakaian dalam, selimut, masker, dan sarung, karena itu yang saat ini sangat diperlukan disana. Tak hanya sampai disitu, TKSK juga membantu mengevakuasi korban bencana dan menyisir korban yang belum mendapat bantuan. Banyak rintangan yang mereka hadapi seperti sulitnya akses menuju lokasi. Tetapi hal ini bukan menjadi penghambat bagi TKSK untuk melakukan kegiatan sosial.


Keterlibatan TKSK dalam membantu korban bencana alam ini bukanlah yang pertama kali. Saat terjadi bencana di Palopo dan Jeneponto, TKSK juga sempat menggalang dana untuk membantu korban bencana, serta mendistribusikan bantuan kepada korban.


Saat kunjungan Mensos di Masamba kemarin, ada hal menarik yang membuat kebanggaan bagi TKSK. Mensos Juliari mengenakan rompi TKSK yang menjadi kostum TKSK saat melaksanakan tugas di masyarakat.


“Kebanggaan bagi teman-teman TKSK Pak Menteri berkenan memakai rompi TKSK ini. Dan kami sempat berfoto bersama Pak Menteri Sosial. Alhamdulillaah Pak Menteri Sosial support TKSK. Di Sulawesi Selatan ini ada 307 orang TKSK, dan semuanya terlibat dalam penggalangan dana untuk korban bencana,” imbuh Andi Syamsari.