BANDUNG (22 Juni 2020) - Di tengah peralihan masa PSBB ke era New Normal, Kementerian Sosial terus berupaya untuk menyalurkan bantuan sosial. Bantuan sosial sembako diberikan kepada masyarakat terdampak COVID-19 dan berusaha menjangkau semua klaster. 

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyalurkan sebanyak 3.032 paket sembako Kemensos Hadir di Kota Bandung. Bantuan diberikan bagi warga yang kesehariannya pedagang harian dan bagi lansia yang membutuhkan. 

Pandemi COVID-19 belum juga brakhir menimbulkan dampak yang cukup besar di semua kalangan masyarakat. Ada yang dirumahkan atau terkena PHK, ada yang hasil jualan harian menurun, bahkan para lansia pun merasakan dampak ekonomi dari mewabahnya COVID-19 ini.

Melihat kondisi tersebut, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial tak henti mendistribusikan bantuan sosial di berbagai wilayah dan hari ini di Kota Bandung.

Bantuan sosial sembako Kemensos Hadir diserahkan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto kepada Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono. Sebanyak 1.025 paket sembako akan didistribusikan melalui Dinas Sosial Kota Bandung kepada warga lanjut usia yang membutuhkan.

Kali ini pemerintah tidak hanya menyisir warga yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial saja. Namun juga memperhatikan warga lanjut usia yang terdampak COVID-19. Mereka tak hanya rentan secara ekonomi, namun juga rentan masalah kesehatan. Sehingga bantuan ini pasti sangat membantu pemenuhan kebutuhan pokok mereka.

“Kita menyadari bahwa COVID-19 ini memberikan multiplayer effect yang dampaknya menyebar sangat luas. Maka dari itu bansos Kemensos Hadir ini mencoba menyasar semua klaster masyarakat,” jelas Edi Suharto.

Pada hari yang sama, Edi Suharto juga melakukan penyerahan 2.007 paket bansos Kemensos Hadir kepada Lurah Mekarjaya Taty Rohayati di Kelurahan Mekarjaya, Rancasari, Bandung.

Salah satu peran pemerintah di masa pandemi ini adalah membantu masyarakat yang kesusahan. Beberapa pekerja yang dirumahkan maupun yang di PHK, benar-benar menjadi tantangan berat dalam pemenuhan ekonomi keluarga sehari-hari. 

Pemerintah terus mencoba selalu hadir di tengah masyarakat dan dapat meringankan beban yang dirasakan warga di masa pandemi COVID-19. Bantuan sosial ini diharapkan dapat memberikan titik cerah bagi perekonomian keluarga.

“Ya....memang selama COVID-19 ini perekonomian warga seperti mati kutu. Banyak sekali warga yang terdampak, banyak yang pendapatannya menurun akibat COVID-19,” jelas Tuty.

Ibu Iik, salah satu warga terdampak di kelurahan Mekarjaya mengungkapkan betapa ia harus bersusah payah menghidupi keluarganya di masa sulit sekarang ini. Sehari-hari ia berjualan kopi dan makanan ringan. Ia merasa sangat bahagia ketika dirinya mendapatkan uluran tangan pemerintah.

“Selama COVID-19 ini, pemasukan menurun sekali. Kan banyak orang jadi takut beli dan minum kopi di warung saya, jadinya saya pake tabungan sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa COVID-19,” tutur Ibu Iik.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial juga menyempatkan diri untuk menyapa warga sekaligus memberikan secara langsung bantuan sosial kepada warga sekitar Kelurahan Mekarjaya. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial, Kepala Bagian Umum Sekretariat Ditjen Pemberdayaan Sosial, Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung, Camat Rancasari, dan Lurah Mekarjaya.