JAKARTA (17 Juni 2020) - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara bersama Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah menyerahkan 164.450 paket sembako kepada korban PHK di wilayah Jabodetabek yang dikoordinasikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Rabu (17/6).

Mensos mengungkapkan rasa bangga lantaran bisa berkolaborasi dengan Kemenaker, "Kami merasa bangga bisa bekerja sama, berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan," ungkap Ari, sapaan akrab Mensos.

Mensos juga memberikan harapan baru bagi korban PHK yang belum mendapatkan bantuan, "Kami di sini menyatakan kalau masih memungkinkan, kita tambahkan bantuan, karena rencananya, program bansos dan bantuan tunai ini akan dilanjutkan sampai Desember dari 600 ribu per bulan per keluarga menjadi 300 ribu per bulan per keluarga," imbuh Mensos.

Kami, lanjut mantan anggota DPR dua periode ini, membuka peluang lagi apabila ada data-data penerima yang memang dianggap layak menerima bantuan sosial. Pihaknya mengaku siap menerima data baru penerima bansos.

Secara simbolis, bantuan diterima oleh 13 perwakilan dari berbagai serikat pekerja di Aula Serbaguna Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (17/6).

Dalam penyerahan bantuan sembako tersebut, Mensos didampingi oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Pepen Nazaruddin, Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial, Sonny W. Manalu, Sekretaris Ditjen Linjamsos, MO Royani, serta Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), Adi Wahyono.

Lebih lanjut, Mensos mengaku bahwa awalnya ditelepon oleh Menaker untuk meminta bantuan paket sembako bagi para pekerja yang diPHK.

"Pada saat pandemi COVID-19, kami sangat paham, begitu Bu Menteri menelepon (saya), saya langsung menyanggupi karena kalau melalui Kemenaker (yang meninta), bantuan ini tidak akan salah sasaran," kisah Mensos mengungkap awal kolaborasi dengan Kemenaker.

Bapak dua anak ini juga berharap bantuan sembako Presiden yang disalurkan bermanfaat, khususnya bagi penerima yang mewakili, minimal meringankan beban kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah menyampaikan pihaknya sangat mengerti bahwasanya teman-teman Serikat Pekerja dan Serikat Buruh yang ada di dalamnya juga ikut menghadapi pandemi ini. 

"Mudah-mudahan apa yang pemerintah lakukan sedikit bisa meringankan beban itu. Tentu saya tau masih banyak hal yang harus ditanggung teman pekerja dan buruh," kata Ida.

Kami, lanjutnya, akan terus bekerja melalui program-program kami dan dalam bentuk sosial melalui bantuan yang meringankan ini dari Menteri Sosial. 

Menaker mengaku memiliki 1,7 juta data yang telah tervalidasi dan ada 1,2 juta data yang sedang dalam proses validasi di luar Jabodetabek yang masih membutuhkan bantuan pemerintah.

"Saya menyambut baik dan senang sekali atas apa yang disampaikan Pak Mensos, dan kiranya Bu Dirjen, data yang diverifikasi bisa diserahkan ke Pak Mensos agar teman-teman di luar Jabodetabek juga merasakan hal yang sama," ujar Ida menghimbau pejabat di instansi yang dipimpinnya.

Salah satu penerima sembako dari Serikat Pekerja Solusi Bangun Indonesia mengungkapkan rasa terima kasih dan tenang karena telah mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah.

"Bersyukur dan tenang, teman-teman kita mendapat perhatian dengan adanya dampak COVID-19 ini. Kita sampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Sosial, bisa mewujudkan bantuan untuk rekan-rekan yang terkena dampak COVID-19," ungkap Kepala Bidang Sosial Serikat Pekerja Solusi Bangun Indonesia, Aji Widodo.