JAKARTA (30 Desember 2020) - Kementerian Sosial mendukung upaya penanggulangan bencana banjir akibat dampak dari fenomena La Nina yang diprediksi terjadi pada awal tahun 2021 di Provinsi DKI Jakarta. Bentuk dukungan itu diberikan melalui sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dibutuhkan, seperti perahu dan tenda.

“Dalam penanganan bencana banjir akibat dari La Nina ini, kami (Kemensos) mensupport Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta melalui sarana dan prasarana penanggulangan bencana,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Safii Nasution saat memimpin apel kesiapsiagaan Tagana di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/12).

Sarana dan prasarana yang disiapkan Kemensos berupa 30 unit tenda serbaguna keluarga merah putih, 200 lembar tenda gulung, 3 unit perahu evakuasi, 300 paket peralatan dapur keluarga, 200 paket kids ware, 1.200 paket makanan anak, dan 600 paket makanan siap saji dengan besaran Rp2.357.083.450,- 

Lebih lanjut, ia menyebut perahu karet dan tenda pengungsi serbaguna dibuat dengan desain khusus. Tenda yang dilengkapi sekat-sekat pembatas tiap dua meter itu disesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

“Ada perahu untuk distribusi logistik. Kemudian, ada tenda pengungsi dengan sekat-sekat pembatas untuk satu keluarga tiap 2 meter, yang selanjutnya kami sebut tenda COVID-19,” terang Safii.

Menurutnya, ketika terjadi bencana di suatu daerah, Pemerintah Daerah setempat bertanggungjawab atas penanganan bencana di daerahnya sendiri.

“Sesuai dengan amanat UUD 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dimana pemerintah daerah, dalam hal ini Dinsos Provinsi DKI Jakarta, adalah garda terdepan dalam penanggulangan bencana, maka Kemensos hanya berperan sebagai supporting system,” tambah dia.

Selain saran dan prasarana, Safii mengatakan Kemensos siap mengerahkan sumber daya lainnya jika diperlukan, seperti pengerahan personel Tagana.

“Tentunya, kami memiliki personel Tagana sebanyak 1.200 orang yang siap menangani pengungsi. (Distribusi sarana-prasarana) ini baru awal saja, apabila diperlukan dalam jumlah yang lebih besar, kami akan support,” jelas Safii.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Irmansyah, yang hadir di tengah apel kesiapsiagaan pagi itu menyampaikan bahwa DKI Jakarta mempunyai beban berat menjadi role model dalam hal apapun bagi wilayah-wilayah lainnya.

“DKI Jakarta sebagai ibukota menjadi barometer seluruh Indonesia, termasuk dalam kaitannya dengan penanganan terhadap bencana,” kata dia.

Maka dari itu, lanjutnya, pihaknya akan melakukan segala persiapan menghadapi dampak La Nina di DKI Jakarta dengan sumber daya sebaik mungkin.

Dengan disalurkannya sarana-prasarana dari Kemensos, berupa perahu dan tenda, untuk antisipasi bencana di Provinsi DKI Jakarta, ia berharap semua elemen bisa melaluinya dengan baik pada saat nanti bencana itu terjadi.

“Pada intinya, secara kesiapsiagaan, baik SDM, sarana-prasarana, serta regulasi yang ada, secara keseluruhan, kami sudah siap. Harapannya, jika terjadi bencana, kita bisa mengurangi risiko bencana yang terjadi,” ujarnya penuh harap.

Tak lupa, Irmansyah menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh Kemensos terhadap daerahnya, “Kami ucapkan terima kasih banyak kepada jajaran Kemensos, yang telah secara sepenuh hati memberikan support dan perhatian kepada kami, DKI Jakarta, mampu menangani apabila terjadi bencana (banjir) tersebut,” ungkapnya.