CIANJUR (28 Agustus 2020) - Kementerian Sosial mewisuda sebanyak 12.128 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) asal Kabupaten Cianjur, Kamis (27/8). Beberapa KPM yang diwisuda diantaranya sukses dengan usaha/profesi mereka sebagai tukang bubur, pemilik warung, hingga petani sayur.
Dibalik sukses usaha dan graduasinya para KPM tersebut, ada peran serta pendamping sosial. Adah Aliyah, salah satunya. Seorang pendamping sosial PKH yang ditugaskan untuk mendampingi 600 KPM di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur sejak tahun 2012.
Dalam keterangannya, ia mengatakan, penerapan graduasi mandiri di lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, akibat sudah merasa nyaman memperoleh bantuan, KPM jadi sulit mengubah pola pikir, padahal sudah layak graduasi.
"Mereka tidak boleh bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah. Bantuan ini adalah untuk memotivasi mereka menjadi mandiri," tutur perempuan yang akrab disapa Aliyah ini.
Dalam rangka percepatan graduasi dalam PKH, Kementerian Sosial menargetkan graduasi mandiri sebesar 10 persen dari jumlah KPM dampingan masing-masing Pendamping PKH. Graduasi ini merupakan target penting bagi Kementerian Sosial dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Meski begitu, ia terus berupaya menanamkan pemahaman bahwa bantuan PKH tidak selamanya akan diberikan pemerintah. Berkat kegigihannya, 66 KPM dampingannya bersedia menyatakan graduasi mandiri dengan penuh kesadaran.
“Alhamdulillah, 66 orang KPM dampingan saya mau graduasi mandiri dan hari ini ikut serta dalam prosesi wisuda,” katanya dengan bangga.
Tidak hanya KPM dampingannya yang mendapat penghargaan, Aliyah pun meraih peringkat ke dua untuk kategori Capaian Graduasi Mandiri terbaik se-Kabupaten Cianjur. Ia mengakui, target graduasi mandiri akan terus ia tingkatkan, sehingga KPM mampu mandiri secara ekonomi.
“Penghargaan yang diterima bukan tujuan utama, melainkan bagaimana KPM bisa hidup sejahtera,” akunya.
Bisa meralisasikan graduasi, imbuh Aliyah, tidak terlepas dari bimbingan Koordinator Kabupaten (Korkab) Pelaksana PKH (PPKH) wilayah 2 Cianjur, Astri Yustinawati.
“Bu Astri ini selalu membimbing kami untuk bisa melaksanakan graduasi mandiri,” ujarnya.
Prosesi wisuda dipimpin Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Pepen Nazaruddin, selaku perwakilan dari Kementerian Sosial, beserta Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Pepen mengapresiasi keputusan KPM-KPM tersebut untuk tidak lagi menerima bantuan sosial dari pemerintah melalui PKH. "Saya bersyukur banyak penerima manfaat berhasil dalam usahanya, acaranya juga sukses bisa dijadikan contoh ini, diwisuda di hotel berbintang," kata Pepen di hadapan para wisudawan.
Sementara itu, Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman, memuji keberhasilan KPM dari keluarga prasejahtera yang mampu melepaskan diri dari program bansos pemerintah. Sebagai wujud apresiasi, ia memberikan modal usaha kepada para mantan KPM yang telah graduasi mandiri.
“Untuk membantu KPM graduasi mandiri, Pemkab Cianjur memberikan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebesar 2 juta rupiah untuk masing-masing KPM. (Bantuan) ini untuk menyokong mereka dalam melakoni wirausaha,” terangnya.
Adapun bagi Pendamping PKH yang bersangkutan, lanjut Herman, akan ditingkatkan insentifnya dan bagi Koordinator Kecamatan akan diberikan laptop dengan tujuan peningkatan kinerja.
“Hal itu kami lakukan semata-mata untuk memberikan motivasi kepada SDM PKH lainnya agar melaksanakan graduasi mandiri sesuai target pemerintah,” tandasnya.