CIPUTAT (8 Mei 2020)
- Kementerian Sosial memulai penyaluran Bantuan Sosial Sembako (bansos sembako)
bantuan Presiden untuk Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan
Bekasi (Bodetabek). Secara simbolik, distribusi bansos sembako mulai dilakukan
di Kota Tangsel, hari ini.
Sekretaris
Jenderal Hartono Laras hadir di Tangsel bersama Walikota Tangsel Airien Rachmy
Diani untuk mengecek langsung proses distribusi bansos sembako kepada
masyarakat terdampak COVID-19.
“Hari
ini kami melakukan pengecekan sejauh mana kesiapan distribusi bansos sembako,
sekaligus melakukan supervisi. Ini merupakan penyaluran Tahap I. Kemudian dua
minggu lagi, akan kami salurkan Tahap II,” kata Hartono, di Ciputat, Kota
Tangsel (08/05).
Menurut
Hartono Laras, distribusi bansos sembako menjangkau 1,9 juta kepala keluarga
(KK). Dimana untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Bodetabek (daerah
yang berbatasan langsung dengan Jakarta) menjangkau 600.000 KK, sementara untuk
Tangsel mendapat alokasi 75.961 KK.
“Kita
mulai penyaluran bansos untuk sembako di Jakarta tanggal 20 April, di depan
Istana. Kemudian, sejak itu distribusi memang kita konsentrasikan untuk
Jakarta. Karena Jakarta pada waktu itu PSBB-nya pertama. Nah, setelah itu baru
menyusul Bodetabek,” katanya.
Yang Bodetabek, Hartono mengaku sudah menyampaikan ke Wali Kota Tangsel, bahwa distribusi diperkirakan dilakukan setelah selesai penyaluran di Jakarta. “Jadi hari ini kita sudah mulai untuk yang Bodetabek. Penyalurannya akan dilaksanakan selama 3 bulan. Setiap bulan 2 kali penyaluran dengan nilai Rp300.000 sekali penyaluran,” katanya.
Hadir
dalam kesempatan ini, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin
dan segenap jajaran Forpimda Tangsel.
Kemensos
terus mengakselerasi distribusi bansos sembako, sejalan dengan arahan Presiden
agar proses distribusi tuntas sebelum Idul Fitri. Sejauh ini pemadanan data
dari daerah yang menjadi acuan distribusi bansos sembako dan bansos tunai masih
terus diperkuat.
Dari
beberapa kali kunjungan langsung Menteri Sosial Juliari P. Batubara ke
titik-titik distribusi bansos sembako, di DKI Jakarta, meminta untuk diberikan
kepada mereka memang membutuhkan bantuan, Oleh karena itu, Kemensos terus
mengingatkan pemda agar memperbarui data, sehingga masyarakat penerima bansos,
adalah yang benar-benar belum mendapatkan bansos sebelumnya.
Kemensos
sendiri sudah memberikan keleluasaan kepada pemda untuk menyampaikan data
kepada Kemensos. Pemda dipersilakan menyalurkan bansos kepada penerima di luar
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial.
“Jadi
sebenarnya prosedurnya tidak sulit. Tidak benar kalau dikatakan prosesnya njllimet (rumit). Kami tidak “mengunci”
daftar penerima bansos hanya dari DTKS kami, justru situasi saat ini banyak
keluarga/masyarakat yang terkena dampak COVID-19 yang memerlukan bansos l,
Karena kami memahami yang menjadi kebutuhan daerah,” kata Sekjen.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI