KUYAWAGE (3 Agustus 2022) - Bantuan untuk masyarakat di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny
Jaya, Papua telah tiba dan mulai didistribusikan sejak Senin (1/8). Bantuan
ini merupakan respon cepat Kementerian Sosial membantu masyarakat yang kelaparan akibat
cuaca ekstrem di Distrik Kuyawage.
Diketahui, cuaca ekstrem
menyebabkan gagal panen, sehingga masyarakat distrik Kuyawage mengalami
kelaparan.
Setelah mendapat informasi
kejadian tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung memerintahkan
jajarannya untuk mengirimkan bantuan.
"Kirim bantuan makanan
siap saji, makanan anak, selimut, pakaian dewasa, pakaian anak-anak ke
Kuyawage. Segera," kata Mensos kepada jajaranya melalui Whatsapp Group.
Sejak Kamis (28/07), proses
pengiriman bantuan langsung dilakukan dari gudang Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial di Jayapura, Papua.
Bantuan yang diberikan
berupa makanan siap saji 1.000 paket, makanan anak 500 paket, sembako 500 paket,
beras 2.800 kg, selimut 1.000 lembar, pakaian anak 500 potong, pakaian wanita
dewasa 250 potong dan pakaian pria dewasa 250 potong.
Pendistribusian bantuan ini
bekerja sama dengan beberapa pihak, yaitu Kapolres Lanny Jaya, Asisten 1
Kabupaten Lanny Jaya dan Ketua Gereja GIDI Wilayah Kuyawage.
Tahapan pengangkutan
pertama, bantuan Kementerian Sosial diterbangkan pada Jum'at (29/7) dari Jayapura dengan 1 pesawat sewa dan dari Timika dengan 2 pesawat sewa.
Tahap pengangkutan kedua, bantuan diterbangkan pada Sabtu (30/07), dari Jayapura dengan 1 pesawat sewa dan
dari Timika dengan 5 pesawat sewa.
Semua bantuan tersebut
transit di Mapolres Lanny Jaya pada Sabtu (30/7) agar tetap dipastikan
keamanannya. Namun, bantuan tidak dapat didistribusikan segera dengan alasan beberapa
kendala.
"Kondisi longsor dan
jalanan berlumpur menjadi kendala. Namun, atas kerja sama pihak Pemda dan
masyarakat, kendala dapat tertangani," kata Pekerja Sosial Ahli Pertama
Direktorat PSKBA Roberto D. Koibur saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Bantuan juga belum bisa
didistribusikan sehubungan dengan tidak adanya aktifitas warga pada Minggu (31/7), sehingga diputuskan distribusi logistik baru dilaksanakan pada Senin (1/8), dengan pengawalan Polres Lanny Jaya.
Pada Senin (1/8), bantuan dari
Mapolres Lanny Jaya dibawa menggunakan 3 truk milik Kemensos dan 1
truk milik Pemda menuju lokasi pertemuan (terminal) yang telah ditentukan.
Dari titik terminal,
bantuan hanya bisa didistribusi dengan berjalan kaki. Maka, Kementerian Sosial
berkoordinasi dengan tokoh kultural dan agama, Pendeta Lipius Biniluk untuk
meminta bantuan pendistribusian.
Pendeta Lipius Biniluk
mengarahkan para gembala (pihak gereja) untuk membantu mendistribusikan bantuan
kepada masyarakat penerima bantuan.
Saat itu juga, Pendeta
menyampaikan apresiasinya atas respon Kementerian Sosial. "Terima kasih dan
apresiasi kepada Kementerian Sosial atas respon terhadap bencana alam di
Kuyawage," ungkapnya saat berkoordinasi dengan tim Kementerian Sosial.
Hingga saat ini,
Kementerian Sosial melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
(PSKBA) dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam
(PSKBSNA) masih berada di lokasi untuk memastikan bantuan diterima dengan baik.
Direktur PSKBA Iyan
Kusmadiana mengatakan, sesuai arahan Mensos, pihaknya akan terus mendorong
pengiriman bantuan ke masyarakat terdampak bencana alam di Kuyawage. Saat ini,
bantuan sudah diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
Dalam jangka panjang,
Kemensos akan menjaga ketahanan pangan masyarakat, khususnya di saat menghadapi
kelangkaan pangan. Untuk keperluan itu, Kemensos akan membangun lumbung sosial
di beberapa kabupaten di Papua.
"Selanjutnya, kita akan bangun lumbung sosial di beberapa kabupaten di Papua, seperti Lanny Jaya, Mamberamo, Asmat dan beberapa kawasan lainnya yang memang wilayahnya susah dijangkau,” kata Iyan.