JAKARTA (4 Mei 2020) - "Alhamdulillah, terbantu banget dengan adanya bantuan dari Bapak Presiden. Saya sebagai masyarakat, bersyukur dapat bantuan untuk memperpanjang hidup, bisa masak-masak di rumah lagi," kata Agus Suwandi (33), warga RW 02 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. 

Ia bercerita, dalam satu rumah terdapat delapan keluarga, meski hanya mendapat dua paket sembako, ia tak mengeluh dan berbagi dengan anggota yang lain.

"Iya, kita disini berbagi, ini kalo kita dapat 2 atau 3 paket, kita berbagi, kita masak bareng-bareng, jadi kita nih masak, siapa yang masak, nanti kita bagi-bagi," katanya. 

Tinggal di rumah dengan delapan keluarga tidak membuat Agus dan istri kehilangan cara untuk bersyukur. Meski sempat kehilangan pekerjaan akibat COVID-19, ia mencari cara untuk bertahan demi sesuap nasi.

"Alhamdulillah, pas COVID-19 ini rejeki masih ada aja, masih ada aja orang yang membutuhkan jasa kami, misalnya disuruh orang warung belanja ke toko, kami yang membelanjakan, dapet upah jasanya. Alhamdulillah sih, masih ada aja rejekinya," ceritanya didampingi sang istri.

Agus dan tetangga-tetangganya di RW 02 Kelurahan Lagoa, Jakarta Utara hari ini mendapat giliran menerima sembako sebanyak 602 paket. Penyaluran secara simbolis dilakukan oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin.

"Saya datang sebagaimana intruksi Bapak Menteri Sosial agar turun ke lapangan dan memastikan seluruh distribusi bantuan Presiden tahap 1 untuk sembako berjalan dengan lancar. Tadi saya saksikan (paket sembako) isinya komplit, kemudian distribusinya juga menurut keterangan Pak RW lancar," kata Pepen.

Pepen meminta pengurus RT/RW mengatur proses distribusi dengan baik sehingga tidak menimbulkan polemik akibat tumpang tindih penerima, "Kalaupun ada satu dua tumpang tindih nanti diselesaikan Pak RT/RW, sehingga semuanya bisa mendapatkan manfaat," ia berpesan.

Sebagai langkah konkret perbaikan penyaluran sembako pada tahap kedua, Pepen mengatakan Kementerian Sosial akan melakukan evaluasi dari pelaksanaan tahap pertama.

"Nanti kita akan evaluasi, besok kita akan melakukan (rapat online) video conference dengan Pemerintah Provinsi DKI dan Kemenko PMK, terutama tentang data. Jadi, mungkin tahap kedua nanti akan ada kebijakan-kebijakan yang kita ambil berdasarkan pengalaman dari tahap pertama ini," terang pria berkacamata ini.