SURAKARTA (26 Mei 2022) - Sebagaimana di beberapa daerah lain, kehadiran Presiden Joko Widodo selalu mengundang perhatian masyarakat. Tak terkecuali kehadiran Presiden di Pasar Mojosongo, juga disambut riuh dan teriakan para pedagang dan masyarakat.
Sambil melambaikan tangan, Presiden yang didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan ke dalam pasar. Presiden menyapa dan sesekali berhenti membuka dialog dengan para pedagang. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyerahkan bantuan di dalam amplop putih.
Kepada penerima bantuan, Presiden tidak bosan berpesan agar bantuan digunakan untuk keperluan mendesak. “Tidak boleh untuk beli rokok, tidak boleh untuk beli pulsa, ya. Sebaiknya untuk modal usaha atau untuk beli minyak goreng,” kata Presiden, bersama Ibu Iriana (26/05).
Dalam kesempatan itu, Presiden dan Ibu Iriana juga sempat berbelanja telur asin, buah-buahan, serta alat-alat masak seperti centong nasi dan juga sutil ketika berkunjung ke pasar. Kepada media, Presiden menyatakan, bantuan untuk pedagang, UMKM, untuk PKL di Pasar Mojosongo, Pasar Gede, Pasar Gading, dan juga Pasar Harjodaksino.
“Bantuan juga untuk para seniman. Dan juga ada tambahan modal untuk mendorong ekonomi pulih kembali,” kata Kepala Negara. Salah seorang pedagang lenjongan atau jajanan manis khas Kota Surakarta bernama Rubina mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Presiden dan Ibu Iriana.
"Matur nuwun, terima kasih. Bantuannya buat nambah dagangan, nambah (bayar) kontrakan, terus menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Matur nuwun sanget," kata Rubina di Pasar Gede.
Rasa syukur turut dirasakan oleh Hermawan, seorang tukang becak di Pasar Gede yang bersama rekan-rekannya mendapatkan bantuan secara langsung dari Kepala Negara. "Ini yang jadi Presiden Bapak Jokowi bisa dapat bantuan semua, rombongan abang becak semua di sekitar Solo," ucap Hermawan.
Di Pasar Harjodaksino, Aminah mewakili para pedagang lainnya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Aminah menyebut, bantuan tersebut akan digunakan untuk menambah modal usahanya. “ Nderek remen kulo (ikut senang saya). (Bantuan rencananya) buat modal. Terima kasih atas perhatiannya pada rakyat,” ucap Aminah.
Rekan Aminah di Pasar Mojosongo, Suwarni (51), mengaku senang mendapatkan perhatian pemerintah. Warga Mojosongo RT 05/32, Kecamatan Jebres ini mengaku, baru kali ini mendapatkan Bantuan Modal Kerja (BMK) dan bantuan sembako.
Pendapatan Suwarni tak seberapa, meskipun ia biasa ngider . Dari jualan di trotoar, pindah-pindah ke depan Balai Kota Surakarta, geser Pasar Legi kalau malam. Pagi berhenti di Pasar Mojosongo.
“Terima kasih banyak bantuannya. Semoga bermanfaat dan membantu saya. Semoga dagangan saya laris manis untuk menghidupi kebutuhan keluarga,” katanya.
Selain ke Pasar Mojosongo, Presiden dan rombongan juga menuju Pasar Gede Kota Surakarta. Agenda Presiden sama, yakni untuk menyalurkan secara simbolik Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, bantuan ATENSI untuk kelompok rentan dan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Di Pasar Mojosongo, bantuan Atensi yang diberikan berupa bantuan aksesibilitas (motor roda tiga,kursi roda adaptif, kursi roda elektrik, dan tongkat penuntun adaptif) dan bantuan modal usaha (usaha penjahitan, jualan wedangan/nasi kucing,jualan nasi liwet ), santunan YAPI, serta lansia produktif. Total bantuan sebesar Rp130.395.747 untuk 10 PM.
Selain itu diserahkan juga secara simbolis Bansos PKH, BPNT dan BLT Minyak Goreng untuk 7 KPM dengan jumlah bantuan Rp 6.425.000. Sementara di Pasar Gede bantuan Atensi yang diserahkan berupa bantuan aksesibilitas (motor roda tiga, kursi roda adaptif, kursi roda elektrik, kursi roda multi guna, tongkat penuntun adaptif) dan bantuan modal usaha (usaha penjahitan,jualan nasi dan sayuran) sejumlah Rp129.569.450 untuk 10 PM.
Di Pasar Gede pula, diserahkan bansos PKH, BPNT dan BLT Minyak Goreng secara simbolis diberikan kepada 7 KPM dengan nilai bantuan 7.700.000.
Di Kota Surakarta sendiri untuk salur bansos minyak goreng periode Mei 2022 sebanyak 40.302 KPM, PKH tahap 2 sebanyak 20.229 KPM (Rp. 14.207.075.000), dan BPNT sembako sebanyak 40.302 KPM.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI