LANDAK (11 Januari 2024) – Kementerian Sosial mendirikan dapur umum yang dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat yang dilanda banjir pada Sabtu (6/1) lalu. Dapur umum ini telah beroperasi sejak 9 Januari 2023.

Dari dapur umum ini, 3.000 bungkus makanan untuk siang dan malam diproduksi. Sampai hari kelima sejak bencana banjir melanda pada Sabtu 6 Januari 2024, sebanyak 17 personel Tagana disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca memburuk.

 “Anggota Tagana yang terlibat berjumlah 17 personel, 7 diantaranya dari Tagana provinsi Kalimantan Barat dan sisanya dari Kabupaten Landak. Saat ini, dapur umum telah memproduksi 9.000 bungkus makanan terhitung selama 3 hari berjalan dengan menu makanan yang beragam.”- kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi. 

Delmi menambahkan, makanan yang diproduksi ini didistribusikan ke wilayah-wilayah yang terisolir seperti Dusun Tanjung, Dusun Pesayangan, Dusun Rai, Dusun Pakmayam dan daerah terisolir lainnya.

Ditemui di lokasi, ketua Tagana Provinsi Kalimantan Barat, Kamal mengatakan sejauh ini yang dihadapi dalam pendistribusian makanan adalah cuaca yang buruk. 

“Intensitas hujan yang masih tinggi dan kondisi mati listrik. Itu cukup menjadi kendala, namun masih bisa kami hadapi. Kami pakai perahu masyarakat dan perahu dari Kementerian Sosial dalam pendistribusiannya,” kata Kamal.

PJ.Bupati Landak, Samuel menyampaikan bahwa sesuai SK Tanggap Darurat yang dikeluarkan, Dapur Umum Tagana di Kantor Kecamatan Ngabang tersebut akan beroperasi hingga masa Tanggap Darurat usai pada 18 Februari 2024 mendatang.

Selain mendirikan dapur umum, Kementerian Sosial juga menyalurkan bantuan logistik melalui Gudang Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat untuk korban terdampak banjir di Kabupaten Landak senilai Rp 301.950.000.

Bantuan tersebut berupa 1.480 paket makanan siap saji, 100 family kit, 160 lembar selimut,  160 lembar kasur, 50 paket sandang dewasa, 72 paket kids ware dan 80 lembar tenda gulung.

Saat ini banjir menyisakan ketinggian 1 meter yang terdeteksi di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Kuala Behe. Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan dalam sepekan, serta meluapnya Sungai Landak. Banjir ini menyebabkan 11 desa terdampak.