JAYAPURA (16 Februari 2023) - Momen Valentine atau Hari Kasih Sayang, pada Selasa (14/2) kemarin, tak dilewatkan begitu saja oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Dalam lawatannya ke Kota Jayapura, Papua, Mensos secara khusus berbagi kasih dengan anak-anak penyintas gempa.
Setidaknya, empat lokasi pengungsian disambangi Mensos. Momen interaksi Mensos dengan anak-anak Papua beberapa kali tertangkap di tenda-tenda pengungsian Kementerian Sosial.
"Kamu mau pake? Sini, tak pakein (saya bantu kenakan)," ucap Mensos Risma saat melihat bocah perempuan yang kesulitan memasang kalung yang baru diterima darinya di BBPPKS Papua di Jayapura, Selasa (14/2).
Sembari memasangkan kalung, Mensos menanyakan nama dan usia bocah perempuan itu. Yang ditanya dengan lugas menjawab, "Yasmin, torang baru mau kelas satu SD," katanya.
Usai memakaikan kalung, Mensos juga melengkapi penampilan Yasmin dengan bandana serupa mahkota. Dengan tongkat mainan di tangan, wow..., si kulit sawo matang ini menjelma bak bidadari.
Mensos menyebut Yasmin dengan "Princess". "Princess Yasmin! Princess apa Cinderella ini ya," ucap Risma. Si anak Papua tersenyum di sudut bibir, malu-malu.
Masih di balai diklat Kemensos di Jayapura, selepas menyerahkan santunan ahli waris, Mensos menuju ke gerbang utama balai. Tak disangka, seorang bocah berambut keriting yang tengah melintas, secara tiba-tiba menghampiri Mensos dari kejauhan.
Tanpa pikir panjang, Mensos lantas memberikan bingkisan berupa paket makanan dan mainan kepada bocah yang diketahui bernama Eca itu. "Ini tak kasih mainan (Ini saya beri mainan). Semoga kamu suka ya," kata Mensos.
Risma kemudian bertolak ke posko pengungsian Kemensos di halaman samping BTN Numbay, Jayapura Selatan. Di tenda pengungsian, ia telah ditunggu anak-anak yang menyambut dengan lagu dan sorak sorai. Dipandu petugas pendamping Layanan Dukungan Psikososial (LDP), Mensos ikut melebur bersama keceriaan anak-anak.
Ratusan bingkisan berupa paket makanan juga dibagikan kepada masing-masing anak. "Siapa yang belum kebagian? Sini, sini, maju," katanya sambil terus mengulurkan bingkisan dan memastikan seluruhnya mendapat hak yang sama.
Pemandangan serupa juga tampak di lokasi pengungsian yang berada di Lapangan Bhayangkari, Dinas Sosial Provinsi, dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Provinsi Papua di Tanjung Ria, Jayapura Utara.
Bahkan, di dua lokasi terakhir, Mensos tak segan berulang kali ikut menyanyikan lagu edukasi menyelamatkan diri dari gempa, disertai dengan gerakannya, bersama anak-anak di pengungsian.
"Kalau ada gempa, lindungi kepala. Kalau ada gempa, masuk kolong meja. Kalau ada gempa, hindarilah kaca. Kalau ada gempa, lari ke lapangan," suara anak-anak kompak.
Untuk memulihkan keceriaan anak-anak pascabencana, Kemensos memberikan intervensi melalui LDP berupa rekreasional bagi anak-anak di pengungsian dan pendampingan terhadap kelompok rentan lainnya.
Selain memberi pesan kepada anak-anak di pengungsian lewat lagu, Risma juga meminta kepada para orang tua agar tetap memperhatikan anak-anak mereka saat bermain lantaran intensitas terjadinya gempa bumi di Jayapura masih tinggi.
"Tetap awasi mereka. Kalau terjadi gempa lagi, bawa mereka ke tempat yang aman. Jangan biarkan mereka main sampai ke lereng gunung atau tempat-tempat rawan,” katanya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI