JAKARTA (3 Januari 2021) -  Dalam rangka menjalin silaturahmi dan menyongsong tahun 2021, kegiatan “Temu Kangen PORDAM Awal 2021” yang difasilitasi oleh Wahana Aksi Pekerjaan Sosial Pujiono Centre diadakan, pada Minggu 3 Januari 2021 mulai pukul 15:00 sampai 18:30 WIB secara daring. 


Kegiatan ini sebagai lanjutan pembahasan hasil Lokakarya Nasional di Kab. Mesuji Provinsi Lampung pada 30 November 2020, dan juga untuk menyusun rekomendasi ke Kemensos RI. Dimana sebelumnya, PORDAM atau Pelopor Perdamaian sudah dikukuhkan secara resmi.


Karenanya, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kemensos secara resmi mengkomunikasikan kepada dinas-dinas sosial dan lembaga terkait juga anggota, sebagai upaya mendorong pengenalan, pengakuan, dan penerimaan para pihak terhadap PORDAM. 


Sebanyak 170 orang ikut dalam Temu Kangen ini, ada 155 anggota PORDAM, 15 orang Perwakilan dari Direktorat Perlindungan Sosial Kementerian Sosial RI, POLTEKESOS Bandung, dan Tim Fasilitator Wahana Aksi Pekerjaan Sosial-Pujiono Centre.


Dra. Sunarti, M.Si., Direktur, PSKBS Kemensos RI membuka kegiatan Temu Kangen dengan rasa bangga dan mengatakan jika kehadiran PORDAM sudah dinyatakan oleh 38 lembaga.

“Sudah 38 lembaga menyatakan kebutuhannya atas kehadiran juga kontribusi PORDAM. Oleh karenanya Korps ini harus merapatkan barisannya,” ujar Dra. Sunarti, M.Si., Direktur, PSKBS Kemensos RI.

“Direktorat siap menerima masukan, berkoordinasi dan menghubungkan dengan unit-unit kerja lain agar PORDAM menjadi unsur peredam, pendukung dan pemelihara keserasian sosial.” tambahnya.

Bagi PORDAM Maluku, Usman Masawoy, ia berharap dukungan berkelanjutan dari Direktorat PSKBS Kemensos RI. Selain itu, PORDAM mengajak seluruh anggota untuk selalu kompak dan semangat.

“Tanggung jawab sudah didepan mata, termasuk penyusunan program, konsolidasi kelembagaan, dan koordinasi dengan Dinas Sosial dan lembaga terkait lainnya di daerah,” katanya.

Yoedhi S Fakar dari PORDAM Sumatera Selatan menjelaskan tentang bagaimana resolusi Mesuji yang berlangsung di Kab. Mesuji.

“Peserta Lokakarya membentuk suatu tim perumus dari 14 Provinsi untuk merumuskan resolusi ini sebagai suatu “Grand Strategy PORDAM” yang memuat Visi dan Misi, Strategi, dan usulan prioritas program PORDAM,” katanya.

Selain itu, beberapa PORDAM daerah berbagi refleksi di tahun 2020 untuk wilayahnya masing-masing.

“Forum Keserasian Sosial sudah diresmikan pada Desember 2020, termasuk di Kota Palu (3 lokasi), kabupaten-kabupaten Parigi Moutong (4 lokasi), Tolitoli (2 lokasi), Banggai Laut (2 lokasi), Morowali Utara (1 lokasi), Tojo Una-Una (2 lokasi), Poso (2 lokasi). Pada 2020 telah terjadi peristiwa terorisme di Kab. Sigi dimana Kemensos RI sudah meninjau dan memberikan bantuan,” jelas Dahria, PORDAM Provinsi Sulawesi Tengah.

Dadang Wahidin dari PORDAM Provinsi Jawa Barat juga menjelaskan “Program keserasian sosial 2020 sudah terlaksana dengan sedikit penundaan sampai awal Januari 2021 guna mengakomodasi aspirasi Anggota Dewan Komisi VIII,” katanya.

“Salah satu peristiwa penting adalah perebutan air untuk lahan persawahan di Cirebon dan insiden terorisme di sekitar Bandung, Bogor dan Depok. Untuk itu dilaksanakan melalui program keserasian sosial dan kearifan lokal,” tambahnya.

Untuk diketahui, grand strategi Pelopor Perdamaian sendiri memiliki visi yaitu “Suatu masyarakat Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera yang mengedepankan kearifan lokal dan semangat gotong royong berdasarkan jiwa patriotisme.” Lalu dengan misi utama “Menjadikan Pelopor Perdamaian yang kompeten, kompak dan berintegritas sebagai komponen perdamaian, kesatuan dan persatuan bangsa.”

Terakhir, Rosehan Ansyari, Kasubdit Pencegahan di Direktorat PSKBS mengatakan "Saya berharap, agar semua Provinsi dan Kabupaten untuk mengaktifkan sekretariat PORDAM." ujarnya.