JAKARTA (27 April 2020) - Beragam reaksi warga RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menerima bantuan sosial (bansos) paket sembako dari pemerintah pada Senin sore (27/4). Mereka merasa kaget dan bangga ketika menerima bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo.

 

Sebanyak 567 paket sembako disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui PT. Pos Indonesia, dan diterima langsung oleh Ketua RW Kelurahan Lubang Buaya. Selanjutnya, sembako tersebut akan dibagikan kepada warga sesuai data yang tersebar di sembilan RT.

 

Munip, Ketua RW, mengakui kebutuhan harian warga di kelurahannya mulai kekurangan sejak merebaknya wabah COVID-19. Dengan disalurkannya paket sembako dari pemerintah, ia lantas menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diperuntukkan bagi warganya.

 

"Alhamdulillah, sampai saat ini untuk keamanan situasi bisa terkendali, namun untuk masalah hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari sangat kurang sekali, tapi alhamdulillah hari ini kita menerima bantuan dari Bapak Presiden," katanya saat memantau dropping bantuan di GOR Kelurahan Lubang Buaya, Senin (27/4).

 

Dalam penyalurannya, ia menjaga agar warga tidak berduyun-duyun memadati satu lokasi guna mendapatkan jatah sembako mereka. Sehingga, ia memerintahkan masing-masing Ketua RT bergerak menyalurkan langsung bantuan ke rumah-rumah warga.

 

"Nanti kita langsung distribusikan ke para Ketua RT, langsung kita distribusikan ke warga. Jadi, prosesnya tidak ada warga mengambil, kitalah yang mendatangi warga dengan tetap menjaga himbauan dari pemerintah yang berhubungan dengan keamanan COVID-19," terangnya.

 

Ia berharap (wabah) ini tidak terjadi terus menerus mengingat lebih dari 50 persen warganya berprofesi sebagai pekerja harian dan saat ini sangat terdampak. "Semoga virus ini cepat berlalu dan cepat pula ekonomi masyarakat kembali bergerak," harapnya.

 

Adapun Mbah Badriah (76), salah seorang warga RT 06 RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, penerima bantuan, mengungkapkan perasaannya pasca didatangi langsung pihak PT. Pos yang mengantarkan sembako didampingi Ketua RT 06.

 

"Kaget gitu ya, alhamdulillah, namanya bisa dibantu sama Presiden, terimakasih banyak atas pemberiannya, semoga dibalas sama Allah yang lebih baik," ujarnya dengan nada terbata.

 

Sementara warga lain, Saan (45), yang sehari-hari berprofesi sebagai penarik sampah di lingkungan tempat tinggalnya mengeluhkan krisis yang menimpanya dan beberapa warga lainnya.

 

"(Kerjaan) saya narik sampah warga RT 06. Besar sekali (pengaruhnya), biasanya kalo saya narik sampah itu suka ada yang ngasih buat beli es 5.000 gitu buat beli minum, selama ini berjalan udah hampir sekitar 4 bulan kagak ada sama sekali, pada krisis semua," tuturnya mengisahkan.

 

Sebagai kepala keluarga, ia harus memutar otak agar tetap dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. "Ya, sambil kerja serabutan, mungutin barang-barang bekas, botol-botol air mineral, pokoknya apa saja yang bisa dijual, kadang ada orang yang nyuruh ngorek-ngorek rumput, ya begitu yang saya terima sehari-hari (pasca wabah ini)," imbuhnya.

 

Namun demikian, pihaknya merasa senang lantaran pemerintah menyediakan paket sembako untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. "Perasaan saya, alhamdulillah, sangat bangga sekali, sangat membantu sekali untuk keluarga kami di rumah," katanya penuh syukur.

 

Hal senada juga diungkap penerima bantuan lainnya, Usman (39), yang merasa kesulitan sejak mata pencahariannya ikut terdampak akibat wabah COVID-19.

 

"Pekerjaan saya sehari-hari itu di sound system, operator saya. Banyak banget pengaruhnya, misalnya ada acara-acara hajatan, jadi di-cancel, ga bisa ngadain acara-acara kaya organ tunggal, apa acara-acara band, untuk sound system-nya ga bisa," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, ia membandingkan pendapatan yang ia terima sebelum dan sesudah terjadinya COVID-19. "Kalo sebelum ada ini ya pendapatan maksimal, ada aja gitu, ga seperti sekarang ini. Untuk sekarang ini benar-benar parah deh," ujarnya lesu.

 

Mengetahui dirinya menjadi daftar penerima bantuan dari pemerintah, ia mengucapkan rasa terima kasih. Lebih dari itu, ia juga turut menitipkan pesan yang ditujukan pada pemerintah dalam hal menghadapi pandemi global.

 

"Kepada pemerintah, sabar aja dalam menghadapi masalah Corona ini. Untuk Bapak Jokowi, saya doakan Bapak dan keluarga sehat selalu, biar virus Corona ini juga cepet hilang, tetap semangat ya, Pak," katanya.

 

Kementerian Sosial menargetkan penyaluran sembako sebanyak 1,9 juta untuk keluarga rentan terdampak COVID-19 di wilayah Jabodetabek. Bantuan disalurkan sebanyak enam kali hingga Bulan Juni mendatang.

 

Mekanisme penyaluran bansos dimulai dari penyediaan dan pengemasan sembako di gudang penyedia barang, kemudian dikirimkan ke rumah keluarga penerima. Dalam hal ini, Kemensos bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia dan Ojek guna mempercepat penyaluran hingga sampai ke alamat RT/RW penerima. Mekanisme ini ditempuh agar penerima bansos tidak keluar rumah di masa pencegahan pandemi COVID-19.

 

Kemensos memastikan setiap penyaluran diterima oleh masyarakat yang berhak. Jika masyarakat menemukan permasalahan terkait penyaluran bansos Kemensos seperti: salah sasaran, penyelewengan, pungli dan sebagainya dapat menyampaikan pesan tertulis melalui email : bansoscovid19@kemsos.go.id atau pesan Whatsapp di nomor: 0811 10 222 10 (tidak menerima telepon). Saluran ini merupakan nomor layanan pengaduan bansos Kemensos, bukan layanan pendaftaran penerima bansos Kemensos.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI