KOTA SEMARANG (16 Maret 2024) – Kota Semarang dilanda banjir setelah hujan deras, disertai petir dan angin kencang sejak Rabu (13/3). Berdasarkan data BPBD Kota Semarang per 15 Maret 2024 pukul 11.00 WIB, banjir berdampak pada 169.991 warga Kota Semarang. Meluapnya air dari daerah Ungaran dan sekitarnya juga membuat Banjir Kanal Timur (BKT) tidak mampu menahan debit air dan meluap sehingga turut memperparah situasi.
Menyikapi kondisi tersebut, Kementerian Sosial bergerak cepat memberikan bantuan dan mendirikan dapur umum di beberapa titik guna menyediakan logistik. Berkolaborasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kota Semarang, TNI/Polri, Relawan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi. Selain itu, Kemensos juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan kesehatan masyarakat.
Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, didampingi Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi dan Kepala Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung, Iyan Kusmadiana, turun langsung meninjau kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, dan posko bantuan Kemensos pada Jum'at (15/3). Kelurahan Kaligawe merupakan salah satu kawasan terendam banjir paling parah.
“Kami membuat dapur umum di beberapa titik, sudah ada empat dapur umum yang didirikan, namun ada juga beberapa dapur umum yang dibuat secara mandiri oleh warga yang akan kita bantu supply kebutuhannya,” kata Robben.
Kemensos, melalui Direktorat PSKBA, bersinergi dengan Sentra Terpadu "Prof. Dr. Soeharso" di Surakarta, Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung, Sentra "Antasena" di Magelang, Sentra "Margo Laras" di Pati dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta mengirimkan bantuan makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, dan tenda kepada masyarakat terdampak banjir.
Kondisi banjir yang parah membuat beberapa masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti masjid, kantor kelurahan dan gedung serbaguna Universitas Semarang. Robben bersama tim juga berkeliling untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat yang berada di pengungsian, salah satunya di gedung serbaguna Universitas Semarang.
"Tadi, sampai jam 3 pagi, kami keliling di beberapa tempat. Alhamdulillah, kami sudah supply kasur dan selimut. Harapannya, warga bisa beristirahat dengan nyaman di pengungsian,” ucapnya.
Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya karena mendapatkan kasur dan selimut. “Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan untuk membuat tidur lebih nyaman,” kata Etty.
Bantuan yang disalurkan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang sebesar Rp3,088 miliar, dikirimkan dari beberapa Sentra Terpadu, Sentra, BBPPKS dan gudang pusat Bekasi. Hingga saat ini, Kemensos terus melakukan pelayanan kepada warga terdampak. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kemensos untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir agar dapat melewati masa sulit dengan lebih baik.
Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, didampingi Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi dan Kepala Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung, Iyan Kusmadiana, turun langsung meninjau kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, dan posko bantuan Kemensos pada Jum'at (15/3). Kelurahan Kaligawe merupakan salah satu kawasan terendam banjir paling parah.
“Kami membuat dapur umum di beberapa titik, sudah ada empat dapur umum yang didirikan, namun ada juga beberapa dapur umum yang dibuat secara mandiri oleh warga yang akan kita bantu supply kebutuhannya,” kata Robben.
Kemensos, melalui Direktorat PSKBA, bersinergi dengan Sentra Terpadu "Prof. Dr. Soeharso" di Surakarta, Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung, Sentra "Antasena" di Magelang, Sentra "Margo Laras" di Pati dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta mengirimkan bantuan makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, dan tenda kepada masyarakat terdampak banjir.
Kondisi banjir yang parah membuat beberapa masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti masjid, kantor kelurahan dan gedung serbaguna Universitas Semarang. Robben bersama tim juga berkeliling untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat yang berada di pengungsian, salah satunya di gedung serbaguna Universitas Semarang.
"Tadi, sampai jam 3 pagi, kami keliling di beberapa tempat. Alhamdulillah, kami sudah supply kasur dan selimut. Harapannya, warga bisa beristirahat dengan nyaman di pengungsian,” ucapnya.
Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya karena mendapatkan kasur dan selimut. “Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan untuk membuat tidur lebih nyaman,” kata Etty.
Bantuan yang disalurkan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang sebesar Rp3,088 miliar, dikirimkan dari beberapa Sentra Terpadu, Sentra, BBPPKS dan gudang pusat Bekasi. Hingga saat ini, Kemensos terus melakukan pelayanan kepada warga terdampak. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kemensos untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir agar dapat melewati masa sulit dengan lebih baik.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Kementerian Sosial RI