FLORES TIMUR (9 Januari 2024)
– Kementerian Sosial telah membagikan bantuan bagi masyarakat terdampak
erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa
Tenggara Timur. Penyaluran bantuan terus dilakukan karena jumlah
masyarakat terdampak dan jumlah pengungsi terus bertambah seiring dengan
erupsinya kembali gunung api tersebut.
“Kemensos
melalui Sentra "Efata" di Kupang sudah hadir di tengah-tengah pengungsi
dan terus memberikan bantuan,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sentra
"Efata" di Kupang Tota Oceanna Zonneveld, Senin (8/1/2024).
Gunung
Lewotobi Laki-laki pertama kali erupsi pada Selasa (2/1/2004) dan
erupsi kembali pada Minggu (7/1) serta Senin (8/1) sore pukul 17.22
WITA. Laman Magma ESDM menyebutkan tinggi kolom abu letusan teramati
mencapai 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 3.084 meter di atas
permukaan laut.
Akibat
erupsi tersebut, ribuan orang mengungsi ke pos pengungsian di Kantor
Camat Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Kemensos, yang diwakili oleh
Sentra "Efata" di Kupang dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam sudah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, kasur,
selimut, perlengkapan keluarga (family kit), perlengkapan anak-anak (kids ware), tenda gulung, tenda serbaguna, tenda keluarga portable dan toilet portable.
Selain itu, ada juga bantuan bahan permakanan untuk dapur umum dan masker untuk pengungsi dan petugas lapangan.
Kemensos
juga menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial Kabupaten Sikka berupa
makanan siap saji, perlengkapan anak-anak, kasur, velbed, selimut,
terpal, tikar, pembalut dan dua unit tenda merah putih. Melalui Dinas
Sosial Kabupaten Lembata, Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik
berupa tenda merah putih, tenda serba guna, tenda portable, selimut, kasur dan satu set dapur umum lapangan.
Sedangkan, melalui Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Kemensos menyalurkan bantuan logistik berupa tenda merah putih, tenda portable, tenda keluarga, tenda payung dan lima set dapur umum lapangan.
Saat
ini, Kemensos telah mendirikan posko pengungsian di depan kantor Desa
Konga, Kecamatan Titehana, yang berada pada radius 15 km dari titik
erupsi. Pada Kamis (4/1), sebanyak 1.103 orang telah mengungsi di posko
tersebut di mana terdapat kelompok rentan yang diberikan perlakuan
khusus.
Jumlah tersebut
masih terus bertambah mengingat banyak warga yang masih bertahan di
rumah masing-masing dan gunung api yang masih berstatus siaga.
Tota
mengungkapkan Kemensos tidak lepas tangan begitu saja setelah
menyalurkan bantuan logistik. Dapur umum masih tetap berjalan selama
dibutuhkan dan tetap ada petugas yang berada di lokasi, hingga siaga
darurat usai.
“Dapur umum
tetap berjalan. Tim dari Sentra "Efata" di Kupang juga tetap ada yang
berada di lapangan, hingga siaga darurat selama 14 hari selesai,”
pungkas Tota.