MAROS (17 September 2022) - Kementerian Sosial resmi membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. KSB yang berada di Kecamatan Maros Baru ini merupakan KSB ke-894 di Indonesia. Pencanangan KSB yang digelar di Lapangan Pallantikang Maros ditandai dengan simulasi tanggap bencana oleh para anggota KSB dan tim Search and Rescue (SAR) gabungan, Sabtu (17/9).

 

Plt. Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Robben Rico mengatakan KSB bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.

 

"Jadi, bagaimana agar masyarakat bisa mandiri, melayani diri sendiri dahulu apabila ada bencana. Karena kita tahu, bantuan dari kabupaten, provinsi atau pusat membutuhkan waktu," katanya saat peresmian KSB, Sabtu (17/9).

 

Pembentukan KSB di Kecamatan Maros Baru dilakukan usai bencana puting beliung memporak-porandakan sedikitnya 120 rumah.

 

"Maros ini menjadi salah satu kabupaten rawan bencana. Kalau bukan banjir, ya angin puting beliung. Dan terbaru, terjadi di Kecamatan Maros Baru, dimana ada 120 rumah terdampak," ujarnya.

 

Pada kegiatan ini pula, Robben memberikan bantuan berupa satu unit mobil dapur umum lapangan kepada Pemerintah Kabupaten Maros untuk melengkapi kesiapsiagaan menghadapi bencana. Bupati Maros Chaidir Syam berharap dengan adanya KSB ini masyarakat bisa terlatih dan siaga dalam menghadapi bencana.

 

"Kami bersyukur Kemensos menempatkan program KSB ini di Kabupaten Maros, tepatnya di Kecamatan Maros Baru, yang memang sering terkena bencana," tambahnya.

 

Chaidir menyebut program KSB ini merupakan kali pertama di Kabupaten Maros. Dikatakan mantan ketua DPRD Maros ini, sebanyak 60 personel dari berbagai elemen disiagakan dalam program KSB.

 

"Kita mendapatkan satu lokus dari Kemensos dan kita tempatkan dulu di Maros Baru. Kita siapsiagakan satu tim yang terdiri dari 60 orang," terangnya.

 

Ia juga menjelaskan dalam KSB ini akan ada lumbung sosial yang berisi berbagai barang bantuan.

 

"Isi lumbung sosial ini, ada makanan dan bantuan logistik. Lumbung sosial ini ditempatkan di kantor kecamatan. Jadi, ketika ada bencana, penyaluran bisa lebih cepat," tutupnya.