KABUPATEN BANDUNG (20 September 2024) - Selang sehari setelah gempa bumi berkekuatan 5,0 SR mengguncang Kabupaten Bandung, Kemensos memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) bagi anak-anak korban gempa. Kegiatan ini merupakan salah satu pemberian bantuan untuk meringankan beban psikologis para penyintas akibat trauma yang timbul pascabencana. "Kami sudah berikan kegiatan rekreasional siang hingga sore tadi," kata Roni Faisal, Pekerja Sosial Bidang Kebencanaan Direktorat PSKBA, di Bandung, Kamis (19/9/2024) malam.
LDP dilaksanakan di salah satu tenda pengungsi yang didirikan Kemensos di lapangan bola Kecamatan Kertasari.
Roni dan dua rekan praktisi LDP lainnya memandu berjalannya kegiatan rekreasional bagi penyintas di sana.
Sebanyak 45 orang anak penyintas gempa mengikuti kegiatan permainan dengan media balon dan permainan tradisional congklak. "Besok (Jumat) pukul 07.00 akan dilaksanakan senam bersama, dan malamnya ada giat maghrib mengaji," kata Roni.
Dalam simulasi pecah balon, balon-balon yang sudah ditiup oleh anak-anak, akan dipecahkan dengan tujuan untuk melatih mereka agar tidak mudah kaget, terutama pada saat terjadi gempa susulan yang masih sering mereka rasakan hampir setiap hari. "Ini bagian dari pembiasaan situasi simulasi saat terjadi gempa susulan," ujar Roni.
Menurut Roni, kegiatan-kegiatan semacam itu akan rutin dilakukan setiap hari sebagai pengisi kegiatan sehari-hari para penyintas.
Salah satu penyintas gempa, Jihan (10), warga Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari menceritakan pengalamannya ketika gempa terjadi. Saat itu Jihan sedang berada di sekolah dan sangat ketakutan hingga berlarian keluar dan menangis melihat beberapa orang temannya mengalami luka-luka. "Sekarang rame di sini (tenda pengungsi) banyak temen-temen main balon bareng," ujar Jihan yang tampak sumringah dan antusias mengikuti kegiatan bermain balon yang dipimpin Roni.
Saat ini, kondisi psikis Jihan dan puluhan anak lainnya sudah terlihat lebih tenang dan nyaman setelah mendapat LDP. Tim dari Kemensos akan terus memberikan kegiatan rekreasional dalam berbagai bentuk variasi media yang digunakan untuk mengisi waktu para penyintas dan mengembalikan kestabilan psikis mereka sehingga lebih siap dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin akan terjadi kembali suatu saat nanti.