BANDUNG BARAT (24 Oktober 2020) - Kementerian Sosial melalui Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial-Politeknik Kesejahteraan Sosial (STKS-Poltekesos) Bandung berkomitmen mencetak Green Social Worker.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, menjelaskan Green Social Worker merupakan pekerja sosial yang bekerja di bidang kesejahteraan sosial dengan memperhatikan isu-isu lingkungan agar mampu melakukan praktek pekerjaan sosialnya dengan baik.

"Sesuai arahan Bapak Menteri Sosial, kita berkomitmen menghadirkan, bukan hanya Green Campus, tapi juga Green Social Worker atau Pekerja Sosial Hadir untuk Kemanusiaan," ujar Pepen Nazaruddin, yang juga Ketua Ikatan Alumni (IKA) STKS-Poltekesos saat membuka Kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IKA STKS-Poltekesos Bandung di Bandung Barat, Sabtu (24/10).

Mewakili Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, Pepen menambahkan komitmen itu bermula dari rencana Kemensos untuk mendirikan Poltekesos yang lebih baik lagi dengan memperhatikan isu-isu lingkungan hidup. 

Namun, kata dia, kebanggaan itu juga harus dilengkapi dengan kurikulum Pekerja Sosial. "Perlu ditambah dengan kurikulum yang mampu menangkap kelangsungan hidup atau Human Behavior Social Environment (HBSE)," tutur Pepen.

Bagaimana, lanjutnya, manusia mampu memerankan peran dan fungsinya dalam lingkungan sosial itu untuk menjawab konsep ini.

Sejak diberi amanah sebagai Ketua Umum IKA STKS-Poltekesos pada 2019, Pepen terus mengajak jajaran alumni STKS-Poltekesos agar mampu menjawab persoalan sosial di masyarakat.

"Alumni STKS-Poltekesos harus mampu membaca isu terkini dan menangkap persoalan yang terjadi di masyarakat secara cepat," terang Ketua Umum IKA STKS-Poltekesos periode 2019-2023 ini. 

Ia berharap masalah-masalah sosial dapat ditangani dengan segera. "Nanti, program-program kita semua harus membumi, harus benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, bukan jauh panggang daripada api," imbuh Pepen.

Rakernas dihadiri oleh Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian Sosial, Sekretaris Jenderal IKA STKS-Poltekesos, Pengurus DPP IKA STKS-Poltekesos, Direktur Poltekesos, serta para Dewan Pengurus Wilayah (DPW) baik secara daring maupun luring.

Di hadapan para peserta Rakernas, Pepen mengatakan maksud dari digelarnya Rakernas adalah dalam rangka menyampaikan program-program kerja dan juga untuk memohon masukan dari para alumni STKS-Poltekesos yang hadir. 

"Mari kita jadikan Rakernas ini sebagai ruang konsolidasi demi satu kepentingan kita bersama, bagaimana IKA STKS-Poltekesos mampu menangani persoalan masyarakat," ajak Pepen.

Di sela-sela Rakernas, Ketua Umum IKA STKS-Poltekesos, Pepen Nazaruddin, didampingi Direktur Poltekesos, Marjuki, melantik DPW IKA STKS-Poltekesos Periode 2020-2024 untuk 5 Provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Selain itu, 3 mahasiswa STKS-Poltekesos berprestasi juga turut diberikan penghargaan. Ketiganya adalah Unggul Yoga Ananta (mahasiswa berprestasi akademik dan pendiri start-up Olah Karsa), Is Khadijah (mahasiswa berprestasi akademik pasca sarjana), dan Salsabilla (juara karate tingkat nasional).