CIANJUR (27 Agustus 2020) - Kementerian Sosial mencatat banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) mundur dari kepesertaan PKH selama masa pandemi COVID-19.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, mengatakan banyak KPM yang sukses membangun usaha dan mandiri. Selama pandemi COVID-19, mereka tetap bertahan menjalankan usaha yang mereka tekuni, sehingga memutuskan graduasi lantaran sudah memiliki penghasilan tetap.

"Contoh di Tasikmalaya, selama pandemi ini, ada penerima PKH di dua desa mundur sebagai penerima manfaat karena sudah mandiri dan memiliki penghasilan tetap setiap bulan. Termasuk di Cianjur, setiap bulan ada ratusan orang yang mundur dari penerima bantuan," ujar Pepen saat mewisuda KPM PKH di Kabupaten Cianjur, Kamis (27/8).

Pihaknya berharap jejak KPM yang mundur tersebut, dapat diikuti oleh KPM-KPM lainnya yang sementara masih bergantung pada bantuan sosial. Dengan lugas, Pepen menyatakan berbagai cara dan alternatif dapat ditempuh untuk mambangun usaha yang dapat mengangkat perekonomian keluarga melalui peran aktif dan inovatif pendamping.

Pendamping PKH, dikatakan Pepen, harus memiliki rencana kerja dan kapasitas dalam koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga tingkat desa. Selain itu, lanjutnya, pendamping juga harus memiliki jejaring yang luas agar KPM dampingannya dapat cepat tergraduasi pasca bidang usaha yang dijalani mulai menunjukkan tingkat keberhasilan.

"Untuk tahun ini, mereka yang sudah graduasi mencapai 2 juta orang lebih di seluruh Indonesia. Harapan kami, angka tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga target pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan dapat tercapai dengan sempurna," terangnya.

Di tempat yang sama, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan selama satu tahun terakhir, jumlah KPM PKH yang mundur atau graduasi di wilayah yang dipimpinnya itu mencapai seribuan orang lebih. Pihaknya menuturkan akan terus mendukung mereka yang telah graduasi melalui pemberian bantuan modal, termasuk memberikan bonus untuk pendamping.

"Kami menyambut baik program pusat untuk mengentaskan kemiskinan, termasuk di Cianjur, melalui PKH. Selama ini, sudah ada ribuan warga yang menyatakan berhenti dari status penerima manfaat karena sukses mengembangkan berbagai bidang usaha. Nah, mereka yang keluar itu kami berikan bantuan modal dan pendamping mendapat bonus," jelas Herman.

Herman berharap KPM PKH yang belum mampu meningkatkan perekonomian keluarga secara mandiri, dapat segera mencontoh mereka yang sudah mundur karena kegigihan dan harapan untuk hidup lebih layak.

"Jangan malu untuk terus mencoba sampai sukses untuk tidak bergantung pada bantuan pemerintah pusat. Tahun ini, sudah ribuan warga Cianjur terangkat perekonomiannya berkat PKH. Kami mengucapkan terima kasih untuk pemerintah pusat," pungkasnya.