TABANAN (19 Desember 2022) - Program Indonesia Melihat, Indonesia Mendengar dan Indonesia Melangkah terus direalisasikan, salah satunya di Provinsi Bali. Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, program ini menjadi wujud konkret pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
Sebanyak 256 penyandang disabilitas di Provinsi Bali telah menerima alat bantu aksesibilitas. Bantuan senilai total Rp742.490.000 ini telah diserahkan secara simbolis oleh Kepala Sentra "Mahatmiya" di Tabanan, Bali, Sumarno R. Wibowo bersama anggota Komisi VIII DPR RI, IGN Kesuma Kelakan, Sabtu (17/12) di Sentra "Mahatmiya" di Tabanan, Bali sebagai UPT Kemensos.
"Ya, penyerahan bantuan ini dalam rangkaian acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga. Ini merupakan bagian dari program Kementerian Sosial untuk merealisasikan hak-hak penyandang disabilitas," kata Sumarno.
Bantuan Program Indonesia Mendengar terdiri dari 34 alat bantu dengar. Sedangkan, Program Indonesia Melangkah terdiri dari 46 kursi roda, 10 kursi roda adaptif, 7 walker, 5 tongkat ketiak, 3 motor roda tiga, 27 protese (kaki dan tangan palsu).
Kemudian, Program Indonesia Melihat terdiri dari 17 penerima manfaat untuk operasi katarak gratis dan 107 tongkat adaptif. Bantuan ini diserahkan sebagai bagian dari rangkaian HKSN, yang puncaknya akan digelar pada 20 Desember 2022 di Kabupaten Klungkung, Bali.
Sumarno menambahkan bahwa penyerahan bantuan ini juga dilakukan door to door bagi penerima manfaat yang kesulitan hadir ke Sentra "Mahatmiya" di Tabanan, Bali. "Penyerahan simbolis diberikan kepada mereka yang dekat dan bisa hadir. Kalau yang tidak, maka akan dikirimkan ke rumahnya. Seperti saat ini, kami akan ke Jembrana. Ada 11 orang penerima manfaat di sana. Akan kami kirimkan ke sana," katanya.
Sejalan dengan itu, IGN Kesuma Kelakan memastikan bahwa perhatian bagi kelompok rentan menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan DPR RI.
"Memang, ini jadi komitmen bersama. Ini prioritas dalam penanggulangan masalah-masalah kelompok rentan, salah satunya penyandang disabilitas, baik Kemensos dan DPR saling memberi informasi terhadap temuan di lapangan. Kita penuhi hak-hak penyandang disabilitas," katanya.
Kemensos dan DPR juga terus memastikan bantuan menjangkau penyandang disabilitas di lokasi terpencil dan sulit dijangkau.
"Ini pekerjaan rumah pemerintah. Kami akan terus upayakan. Kita data dan kita tanggulangi bersama," kata Kelakan.
Manfaat bantuan Kemensos telah dirasakan salah satu penyandang disabilitas, Anak Agung Gede Suryawan. Warga Desa Denbantas, Tabanan, Bali ini, punya semangat baru untuk menata hidup sejak mendapat bantuan protese (kaki palsu).
Saat ditemui di lokasi acara, ia mengaku berencana membuka usaha kuliner, setelah sebelumnya, sempat berhenti di sektor pariwisata. “Saya sangat terima kasih atas bantuan dan dukungan yang luar biasa dari Kemensos. Lewat bantuan ini, saya nantinya bisa kembali beraktifitas dengan baik,” ucapnya.
Bagi mantan pengemudi transportasi pariwisata ini, bantuan dari Kemensos membangkitkan semangatnya untuk kembali berkarya, menepis keputusasaan yang selama ini ia rasakan akibat kehilangan salah satu kakinya akibat penyakit diabetes.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI