JAKARTA (16 Desember 2020) - Kementerian Sosial menggandeng Kodam Jaya untuk antisipasi bencana banjir DKI Jakarta akibat dampak La Nina dengan memberikan 2 unit tenda serbaguna dan 1 unit perahu kepada Kodam Jaya.
Bantuan peralatan itu diserahkan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Safii Nasution, sebagai tindaklanjut dari pertemuan Kemensos dengan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman pada November lalu. Pertemuan itu membahas berbagai dampak yang mungkin ditimbulkan dan langkah antisipatif dari peristiwa La Nina, terutama banjir DKI Jakarta, yang diperkirakan terjadi akhir Desember atau awal Januari tahun depan.
“Kami datang kemari untuk menepati janji kami kepada Kodam Jaya. Kalo nanti perahu kami selesai, kami akan berikan. Kalo nanti tenda COVID-19 kami selesai, kami akan serahkan. Ini janji kami, tidak sampai sebulan sudah terealisasi,” ujar Safii saat menyerahkan peralatan unit kepada Pangdam di Kodam Jaya Jayakarta, hari ini (16/12).
Safii mengatakan bahwa ketika terjadi bencana, Kemensos menjadi leading sector dan bertanggungjawab penuh terhadap pemenuhan kebutuhan pengungsi. Sementara di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, lanjutnya, Kemensos praktis memiliki kewajiban tambahan mencegah potensi penyebaran COVID-19 jika di kemudian hari terdapat pengungsian.
“Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi cluster baru apabila ada pengungsian, kami berinovasi membuat tenda, bagaimana tenda ukuran 6x10, dilengkapi sekat-sekat tiap 2 meter dan ventilasi yang ada itu mampu mencegah droplet di pengungsian,” paparnya.
Terkait unit tenda COVID-19 yang masih terbatas, ia menyebut akan dilakukan penambahan unit jika diperlukan. “Untuk sementara, kita beri 2 unit terlebih dahulu, tapi akan kami pikirkan untuk ditambah jika nanti memang diperlukan,” tambah Safii.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman mengungkapkan meskipun dalam penanganan peristiwa bencana alam TNI selalu jadi terdepan bersama Tagana, namun pihaknya mengaku bahwa satuannya memiliki keterbatasan dalam upaya penanganan bencana.
“Keterbatasan kami ini adalah peralatan yang kami punya masih settingan TNI. Tenda yang kami punya hanya tenda pleton, tenda regu, bukan settingan untuk bencana alam. Perahu karet yang kami punya pun, itu settingan-settingan untuk operasi, bukan untuk penanganan bencana alam,” kata Dudung.
Atas keterbatasan itulah, Dudung menyampaikan perlunya menjalin kerja sama dengan pihak eksternal atau Kementerian/Lembaga, ”Kita berupaya menjalin kerjasama dengan pihak-pihak eksternal terkait hal ini, termasuk salah satunya kerja sama dengan Kemensos yang memiliki peralatan sangat memadai dalam penanganan bencana alam,” ujarnya kembali.
Ia menambahkan perlunya melihat skala prioritas kemungkinan ancaman sekitar yang akan timbul. Ancaman yang timbul di DKI Jakarta, disebutnya, sudah pasti banjir. Pemberian bantuan kepada Kodam Jaya berupa peralatan dalam rangka mendukung penanggulangan bencana alam, khususnya banjir, dianggapnya langkah yang luar biasa lantaran Kemensos tanggap membaca lingkungan strategis.
“Saya ucapkan terima kasih untuk Kemensos atas peralatan-peralatan yang akan menjadi bekal kita dalam rangka membantu tugas-tugas negara, jangan sampai karena bencana yang tidak kita persiapkan langkah antisipasinya, banyak kerugian harta benda, jangan sampai ada korban lantas meninggal, karena ini merupakan tanggungjawab bersama,” tandasnya.
2 unit tenda serbaguna merah putih yang dilengkapi sekat-sekat untuk preventif penyebaran COVID-19 bernilai Rp49.600.000 dan 1 unit perahu bernilai Rp69.800.000 sehingga total bantuan yang diserahkan Kemensos kepada Kodam Jaya pada hari ini mencapai Rp119.400.000.