BOGOR (28 Maret 2024)
– Banyaknya bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor menggerakkan Komisi
VIII DPR RI dan Kementerian Sosial untuk melaksanakan kunjungan kerja
spesifik ke Kabupaten Bogor, Selasa (26/3). Kunjungan kerja ini fokus
pada pengelolaan bantuan sosial, serta penanganan bencana di Kabupaten
Bogor sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penanganan
kebencanaan dan kesejahteraan sosial di daerah yang rawan bencana di
Kabupaten Bogor.
Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkap hingga Maret 2024, tercatat sebanyak 375 bencana terjadi di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, dalam kunjungannya, Komisi VIII DPR RI menekankan pentingnya ketepatan penyaluran bantuan sosial agar benar-benar dapat membantu seluruh warga yang membutuhkan, terutama mereka yang mengalami kerentanan sosial.
"Kemensos, pada dasarnya, berperan sebagai juru bayar. Terkait pendataan, dari pemerintah desa hingga ke atas, perlu diperbaiki datanya sehingga bantuan tersebut tepat sasaran," ungkap anggota Komisi VIII DPR RI John Kennedy Aziz.
Selain penanganan bencana, hal lain yang menjadi perhatian dalam kunjungan kerja spesifik ini ialah pemberdayaan disabilitas. Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyoroti perlunya upaya membangun kepercayaan diri bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat memanfaatkan potensi dan keterampilan yang mereka miliki.
“Di Labuhan Batu Selatan misalnya, ada penyandang disabilitas netra yang kompeten di bidang seni budaya lokal. Saat ini, dia telah difasilitasi oleh Kemensos. Sekarang, kalau kita mau mengundang dia (untuk hadir mengisi acara pagi ini), jawabannya belum ada jadwal kosong. Artinya, dia telah berhasil dan berdaya, meski kondisinya sedikit terbatas. Kenapa berhasil? Karena dia punya kepercayaan diri,” terang Marwan.
Salah satu warga yang berhasil membangun kepercayaan diri disabilitas adalah Deni Hardiyani (45). Meski memiliki keterbatasan fisik, warga asal Cicalengka ini berhasil meraih kesuksesan. Melalui pelatihan dan bantuan yang diterimanya di Sentra Terpadu "Inten Soeweno" di Cibinong milik Kemenspos, Deni berhasil membuka usaha reparasi handphone dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Kini, Deni kembali menerima bantuan dari UPT Kemensos lainnya, yakni Sentra "Galih Pakuan" di Bogor berupa sembako, nutrisi, kebersihan diri dan upgrade peralatan servis HP senilai Rp7.159.172.
“Bantuan ini sangat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya. Saya bersama teman-teman disabilitas pernah belajar service handphone. Alhamdulillah, bantuan kali ini lebih berupa update peralatan karena sekarang ini handphone semakin canggih,” kata Deni.
Selain Deni, terdapat 158 orang yang masuk dalam kelmpok rentan di wilayah Kabupaten Bogor yang juga telah ditangani Sentra "Galih Pakuan" di Bogor.
“Per Maret 2024, Sentra "Galih Pakuan" di Bogor telah memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 158 masyarakat rentan dengan total bantuan senilai Rp277.710.043. Laporannya, kami terima dari berbagai sumber, yakni media, masyarakat dan informasi khusus yang masuk dari Command Center Kemensos,” kata Kepala Sentra "Galih Pakuan" di Bogor, Rinto Indratmoko.
Bantuan yang diserahkan Kemensos untuk Kabupaten Bogor dalam kunjungan ini mencapai total Rp286.616.515.687, termasuk bantuan logistik kebencanaan, PKH, Program Sembako, dan ATENSI.
Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkap hingga Maret 2024, tercatat sebanyak 375 bencana terjadi di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, dalam kunjungannya, Komisi VIII DPR RI menekankan pentingnya ketepatan penyaluran bantuan sosial agar benar-benar dapat membantu seluruh warga yang membutuhkan, terutama mereka yang mengalami kerentanan sosial.
"Kemensos, pada dasarnya, berperan sebagai juru bayar. Terkait pendataan, dari pemerintah desa hingga ke atas, perlu diperbaiki datanya sehingga bantuan tersebut tepat sasaran," ungkap anggota Komisi VIII DPR RI John Kennedy Aziz.
Selain penanganan bencana, hal lain yang menjadi perhatian dalam kunjungan kerja spesifik ini ialah pemberdayaan disabilitas. Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyoroti perlunya upaya membangun kepercayaan diri bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat memanfaatkan potensi dan keterampilan yang mereka miliki.
“Di Labuhan Batu Selatan misalnya, ada penyandang disabilitas netra yang kompeten di bidang seni budaya lokal. Saat ini, dia telah difasilitasi oleh Kemensos. Sekarang, kalau kita mau mengundang dia (untuk hadir mengisi acara pagi ini), jawabannya belum ada jadwal kosong. Artinya, dia telah berhasil dan berdaya, meski kondisinya sedikit terbatas. Kenapa berhasil? Karena dia punya kepercayaan diri,” terang Marwan.
Salah satu warga yang berhasil membangun kepercayaan diri disabilitas adalah Deni Hardiyani (45). Meski memiliki keterbatasan fisik, warga asal Cicalengka ini berhasil meraih kesuksesan. Melalui pelatihan dan bantuan yang diterimanya di Sentra Terpadu "Inten Soeweno" di Cibinong milik Kemenspos, Deni berhasil membuka usaha reparasi handphone dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Kini, Deni kembali menerima bantuan dari UPT Kemensos lainnya, yakni Sentra "Galih Pakuan" di Bogor berupa sembako, nutrisi, kebersihan diri dan upgrade peralatan servis HP senilai Rp7.159.172.
“Bantuan ini sangat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya. Saya bersama teman-teman disabilitas pernah belajar service handphone. Alhamdulillah, bantuan kali ini lebih berupa update peralatan karena sekarang ini handphone semakin canggih,” kata Deni.
Selain Deni, terdapat 158 orang yang masuk dalam kelmpok rentan di wilayah Kabupaten Bogor yang juga telah ditangani Sentra "Galih Pakuan" di Bogor.
“Per Maret 2024, Sentra "Galih Pakuan" di Bogor telah memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 158 masyarakat rentan dengan total bantuan senilai Rp277.710.043. Laporannya, kami terima dari berbagai sumber, yakni media, masyarakat dan informasi khusus yang masuk dari Command Center Kemensos,” kata Kepala Sentra "Galih Pakuan" di Bogor, Rinto Indratmoko.
Bantuan yang diserahkan Kemensos untuk Kabupaten Bogor dalam kunjungan ini mencapai total Rp286.616.515.687, termasuk bantuan logistik kebencanaan, PKH, Program Sembako, dan ATENSI.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Kementerian Sosial RI