PANDEGLANG (2 November 2019) - Kementerian Sosial melakukan penyaluran bantuan sosial (bansos) jaminan hidup (jadup) tahap kedua kepada 1.026 KK terdampak bencana alam tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang. Jadup diserahkan secara simbolis kepada sepuluh korban diantaranya.

Penyerahan dilakukan pada Sabtu (02/11) pagi di Pelataran BRI Kantor Cabang Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jadup diserahkan secara langsung oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat didampingi Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Rachmat Koesnadi kepada masing-masing penerima jadup.

Jadup diberikan dalam bentuk buku rekening yang sudah terisi uang dengan total keseluruhan yang diberikan Kemensos sejumlah 2,4 milyar rupiah kepada 1.026 KK atau 4.010 jiwa.

Harry menyampaikan bahwa salah satu tugas Kementerian Sosial adalah memastikan adanya jadup setelah masa darurat bencana diakhiri. Hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada.

"Dalam tahapan penanganan bencana, ada tahap pra bencana. Ini penting untuk menyiapkan kesiapsiagaan masyarakat, salah satunya kegiatan Kampung Siaga Bencana (KSB). Bahkan untuk Pandeglang, kita sudah memastikan adanya KSB, tidak kurang dari 10 kecamatan. Setelah KSB, sekolah-sekolahnya juga disiapkan, ada kegiatan Tagana Masuk Sekolah", kata Harry.

Untuk itu, Harry menyarankan agar warga Pandeglang mulai membiasakan menanamkan pemahaman akan kebencanaan.

"Bicara tentang kebencanaan harus jadi obrolan sehari-hari. Jadi, masyarakat Pandeglang tidak boleh mentabukan bencana yang terjadi agar kita semakin tahu bencana-bencana yang mungkin terjadi di daerah kita", himbau Harry kepada seluruh warga Pandeglang yang hadir dalam penyaluran jadup.

Hadir dalam penyaluran, Bupati Pandeglang yang diwakili oleh ASDA II Kabupaten Pandeglang, Indah Dinarsiani, Kepala BRI Cabang Labuan, Aidil Adi Saputra, Kapolsek Labuan, AKP Nono Hartono, Kepala Danranmil 01/10 Labuan, Kapten Inf. Heri Hermawan serta Camat Labuan, Atep Purnama.

Turut diramaikan juga oleh para personel Tagana, para SDM PKH mulai dari pendamping, supervisor, hingga koordinator kabupaten (korkab) PKH dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Labuan.

Indah Dinarsiani, yang mewakili Bupati Pandeglang, menyambut baik kehadiran dan maksud kedatangan rombongan dari Kementerian Sosial. 

"Alhamdulillah, Kementerian Sosial telah banyak memberikan dukungan, baik pada saat terjadinya bencana hingga pasca kejadian bencana. Kemensos perlahan membantu mengembalikan kerugian yang dialami korban, bahkan bagi korban yang meninggalpun sudah diberikan santunan", katanya.

Setelah dilakukan validasi, lanjutnya, terdapat 1.026 KK terdampak yang disetujui akan mendapatkan bantuan jadup dengan jumlah 4.010 jiwa. Saat ini, baru bisa direalisasi sebesar 734 KK atau sebanyak 1.780 jiwa.

"Sementara, pada hari ini, kami mengundang 100 KK dari empat kecamatan, masing-masing Kecamatan Carita, Labuhan, Sukaresmi dan Pagelaran", jelas Indah.

Kabupaten Pandeglang menjadi daerah terdampak bencana alam tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu. Hal ini membuat banyak warganya kehilangan anggota keluarga dan harta benda. 

Satu dari sepuluh warga yang memperoleh jadup asal Kecamatan Labuan, Ranti, menceritakan kerugian yang ia alami pasca bencana melanda daerah tempat tinggalnya. Rumahnya hancur mulai dari atap hingga dinding sehingga jadup yang ia dapatkan akan digunakan untuk perbaikan kembali rumahnya.

"Alhamdulillah, saya dapat 3 juta dari Kemensos. Jadi, saya mau pakai untuk perbaiki rumah agar bisa kembali ditempati dengan nyaman seperti saat sebelum terjadi bencana", ungkapnya.

Selain mereka yang sudah menerima jadup pada hari ini, sisanya masih dalam proses verifikasi dan validasi kelengkapan persyaratan dan akan sesegera mungkin diselesaikan secara bertahap ke rekening masing-masing, rencananya, sebelum Menteri Sosial melakukan kunjungan kerja berikutnya ke Kabupaten Pandeglang.