JAKARTA (11 April 2020) - Kementerian Sosial segera meluncurkan bantuan Khusus Presiden kepada 1,8 juta keluarga di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Jadi, yang kita kirim dari Kalibata ini untuk sembako yang sifatnya sementara, menunggu bansos sembako yang diperintahkan Presiden untuk Jabodetabek sebanyak 1,8 juta paket untuk 1,8 juta keluarga yang Insha Allah kurang dari dua minggu lagi sudah mulai disalurkan", kata Menteri Sosial, Juliari P. Batubara di Kalibata, Sabtu (11/4).

Kementerian telah membuka Dapur Umum untuk menyiapkan makanan bagi warga yang terdampak Corona Virus Disease (COVID-19).

"Jadi, yang kita lakukan disini dari tanggal 7, kita ada pengiriman sembako dan ada Tagana membuat dapur umum untuk membuat nasi box, khusus untuk komunitas-komunitas seperti pekerja-pekerja harian", papar politisi PDIP itu.

Mensos meninjau Dapur Umum yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, Jakarta Selatan. Dalam kunjungan tersebut, ia turut didampingi Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Grace Batubara, Sekretaris Jenderal Kemensos, Hartono Laras dan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin.

Jadi, lanjut Mensos, kita siapkan disini 200 ribu paket sembako sampai 300 ribu paket sembako. Sementara yang sudah disalurkan sekitar 40 ribu, kita akan habiskan sampai tanggal 20 April.

Dalam menyalurkan makanan dan sembako, Kemensos melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Sosial, untuk menyiapkan data calon penerima, kemudian dikoordinasikan ke Kemensos untuk mendapatkan bantuan.

"Pendataan penerima sembako bukan dari kita, tapi kita minta dari Dinas Sosial, Suku Dinas Sosial, sehingga berdasarkan dari data itu, kita alokasikan. Sekali lagi, data itu tidak ke kita", terang bapak dua anak tersebut.

Untuk pendistribusian sembako dan makanan, Kemensos melibatkan Suku Dinas Sosial, karena mereka yang paham datanya, "Sehingga kita tidak ada duplikasi data, tidak ada wara-wiri (kekacauan), jadi kita dapat data kemudian kita alokasikan, pendisitribusiannya bersama-sama dengan Suku Dinas Sosial masing-masing wilayah", ungkap Ari yang merupakan mantan anggota DPR 2 periode.

Untuk mengantisipasi permasalahan data calon penerima bansos sembako, bagi warga yang merasa belum terdaftar, Mensos menyarankan agar berkoordinasi dengan Pemda.

"Silahkan mereka daftarkan ke Pemda. Kita tidak terima pendaftaran untuk penerima bansos sembako. Jadi, semua basisnya dari Pemda, kalau kami terima juga, nanti akan kacau balau. Nanti, bansos sembako maupun bansos tunai di luar Jabodetabek itu semua pendataannya dari daerah ke Kementerian Sosial. Nanti kita padankan, baru kita sepakati untuk daerah ini sekian, untuk daerah ini sekian", jelas Mensos.

Sementara Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, mengatakan bahwa hari ini (Sabtu), Kementerian Sosial menyiapkan 9.800 box makanan dan paket sembako untuk dibagikan kepada warga terdampak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta.

"Dalam setiap box makanan berisi nasi, daging sapi, sayur, telur bulat, buah dan satu botol minum air mineral", kata Pepen.

Awalnya, lanjut Pepen, kami melibatkan 70 orang Tagana, namun karena permintaan terus meningkat, mulai hari ini ditambah 55 orang Tagana.

"Jadi, jumlah seluruhnya 125 orang, itu hanya yang bertugas menyiapkan makanan di dapur umum sampai memasukkan dalam box", pungkas Pepen.