Jakarta (17 Desember 2024) - Kementerian Sosial segera menyalurkan santunan kepada korban meninggal pada bencana banjir yang melanda Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Selain itu, Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) bahu membahu bersama Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo dalam memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi. 

"Saat ini sedang proses pengumpulan administrasi ahli waris korban meninggal, selanjutnya pengusulan untuk memperoleh santunan," kata Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Masryani Mansyur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/12/2024) malam. 

Sejak masa awal tanggap darurat, Kemensos terus berkoordinasi dengan Pemerintah setempat dan mendorong pendirian posko pengungsian serta layanan dapur umum. 

Berdasarkan laporan tim Tagana di lapangan, saat ini sudah terdapat dua titik pengungsian yang berlokasi di Pendopo Kabupaten Ponorogo dan Masjid Desa Josari Jetis. Terdapat total 150 jiwa yang masih bertahan di dua lokasi pengungsian tersebut. 

Sementara itu layanan dapur umum lapangan juga telah diaktifkan dan dipusatkan di kantor Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo dengan total produksi sebanyak 1.000 nasi bungkus per hari. Dapur umum tersebut melayani korban terdampak di enam desa yaitu Desa Paju sebanyak 200 bungkus, Desa Kepatihan 150 bungkus, Desa Pengkol 200 bungkus, Desa Josari 150 bungkus, Desa Beton 150 bungkus, dan Desa Tegalsari 150 bungkus. 

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur pada Minggu (15/12/2024) menyebabkan banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Ponorogo. Tercatat, lebih dari 5.200 warga terdampak banjir ini, dengan dua orang korban meninggal dunia. Proses penyaluran santunan bagi korban meninggal sedang dikebut oleh Kemensos. Selain itu tim Tagana juga terus melakukan pendataan terkait kebutuhan masyarakat terdampak. (*)