WAMENA (7 Oktober 2019) - Kementerian Sosial menyiapkan bantuan stimulan untuk korban kerusuhan Wamena yang kehilangan tempat usaha pascakerusuhan 23 September lalu.
"Bantuan stimulan diberikan melalui Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) diberikan kepada warga melalui Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat usai bertemu dengan Perkumpulan Warga Sunda yang menetap di Wamena, Minggu.
Dirjen mengatakan bantuan disalurkan melalui perbankan secara non tunai setelah Dinsos melakukan asesmen penyintas yang memiliki usaha warung atau usaha dagang yang ludes terbakar.
"Harapan kami dengan diberikan bantuan stimulan mereka bisa membuka usaha kembali sehingga denyut perekonomian di Wamena semakin pulih," kata Dirjen.
Dikatakannya, untuk tahap awal bantuan UEP diberikan untuk 100 paket total sebesar Rp500 juta. Kementerian Sosial akan menambah bantuan UEP apabila hasil asesmen menunjukkan jumlah warga yang harus dibantu bertambah.
Sementara itu Ketua Paguyuban Warga Sunda di Wamena, Entis Sutisna (38) mengaku menyambut baik upaya Kementerian Sosial memberikan bantuan bagi warga yang kehilangan usahanya.
"Bantuan ini sangat diharapkan karena kios usaha adalah satu-satunya mata pencaharian kami," kata Entis.
Ia mengatakan jumlah anggota paguyuban adalah 154 orang. Dari jumlah tersebut hanya enam orang yang kembali ke Jawa Barat. Mayoritas warga Sunda di Wamena adalah pedagang makanan dan montir.
"Saat kerusuhan terjadi, ada dua bengkel motor dan rumah milik anggota paguyuban terbakar," katanya.
Dengan adanya bantuan stimulan dari pemerintah, lanjutnya, akan memotivasi warga untuk kembali membuka usaha dan mengalihkan rasa trauma warga dengan kembali menyibukkan diri dengan pekerjaan.
"Saya tidak bisa berkata-kata, Pak. Kami semua senang, lega, dan terharu dengan kehadiran pemerintah pusat ke Wamena apalagi diberikan bantuan," lanjut Entis yang telah belasan tahun tinggal di Wamena sebagai Konsultan Pembangunan.
Wamena Bangkit
Sementara itu berdasarkan pantauan hingga hari ini (Senin, 7/10) situasi Wamena mulai kondusif seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Sejumlah pertokoan di jalan-jalan protokol Wamena sudah mulai buka seperti toko bahan bangunan, toko bahan pokok, warung makan, toko oleh-oleh. Sekolah-sekolah juga mulai ramai anak-anak karena hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah.
"Hari ini Kementerian Sosial juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial kepada para guru di Wamena. Pemberian dukungan psikososial kepada guru sangat penting karena mereka mengalami trauma sementara di saat yang sama mereka harus mengajar dan membantu anak-anak memulihkan diri dari trauma akibat kerusuhan," terang Dirjen.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemberian bantuan stimulan dan layanan LDP merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyintas pascakerusuhan.
"Harapan pemerintah tentu agar Wamena kembali Bangkit, wrga kembali beraktifitas dengan tenang, masyarakat hidup berdampingan dengan harmonis," kata Harry.
Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Sonny W. Manalu