JAKARTA (10 Agustus 2020) - Kementerian Sosial terus memastikan semua warga yang terdampak COVID-19 mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Kemensos hadir dengan membagikan 250 paket sembako kepada masyarakat miskin yang bermukim di sepanjang bantaran rel kereta api di kawasan Kramat Soka, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Mereka adalah para pendatang yang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Berbagai permasalahan menerpa orang-orang, mulai dari tidak adanya identitas, kurangnya keterampilan, dan beberapa faktor lainnya. Mayoritas warga pinggir rel berprofesi sebagai Pemulung.
Herlina, salah satu warga pemulung mengatakan, dalam dua hari, penghasilannya dari menjual plastik bekas sebesar 30 ribu rupiah. “Jadi, sehari paling ada uang 15 ribu, dan itu langsung habis buat beli makan,” ujarnya lirih. Oleh karena itu, dirinya sangat bersyukur mendapatkan bantuan.
Pembagian sembako ini bekerja sama dengan Yayasan Interkultur yang dipimpin oleh Ronny Poluan, yang selama ini melaksanakan kegiatan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan di daerah slum, terutama homeless, dengan salah satu programnya 'Jakarta Hidden Tour'.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial, Adhy Karyono, bersama Kasubdit Pencegahan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), Muhammad Tahir, Pekerja Sosial Ahli Madya, Budi Hapriyono, dan Kepala Seksi Pemulihan Subdit Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Ditjen Rehabilitasi Sosial, Febraldi.
Penyaluran bantuan sembako kali ini menjadi berbeda lantaran menyasar warga yang tidak ber-KTP. "Dalam program bantuan sembako di Jabotabek, sebetulnya 'kan syaratnya memang yang sesuai dengan usulan Pemda, yaitu yang punya alamat dan ber-KTP," ungkap Adhy.
Diharapkan ke depan, lanjut Adhy, mereka bisa melakukan registrasi kependudukan sehingga memiliki KTP daerah setempat dan bisa terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga otomatis bisa mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah.
Penyaluran itu, kata dia, merupakan tahap awal. Selanjutnya, akan ditindaklanjuti melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial bersama Pemda DKI Jakarta terkait cara mengatasi persoalan kelompok homeless ini.
Sementara itu, Ketua Yayasan Interkultur, Ronny Poluan, menyampaikan terima kasih karena telah mendapatkan bantuan sembako kepada warga yang seringkali tidak tersentuh ini. "Saya berterimakasih atas bantuan dari Kemensos Hadir ini. Saya senang sekali masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pejabat secara terbuka," kata Ronny.
Kementerian Sosial cq. Biro Perencanaan telah bermitra dengan Yayasan Interkultur dalam dukungan kemudahan bantuan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Sekarang ini, disebut Ronny, kondisi semakin susah, namun dirinya yakin akan berhasil selama dilandasi dengan niat baik pula.