MEDAN (18 Februari 2023) - Kementerian Sosial telah melakukan terobosan dalam penanganan kemiskinan melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dan Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA). Komisi VIII DPR RI mengakui program tersebut efektif menangani kemiskinan.
"Program, seperti RST dan PENA ini efektif mengakselerasi penanganan kemiskinan. Sebab di dalamnya, ada pemberdayaan melalui usaha yang diberikan," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang dalam kegiatan penyerahan bantuan ATENSI di Balai Sentra "Bahagia" di Medan, Minggu (19/2).
Dasopang hadir sebagai Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI masa persidangan III Tahun Sidang 2022-2023. Di Sentra "Bahagia" di Medan, hadir enam orang anggota Komisi VIIII DPR RI. Kunjungan kerja reses ini juga dihadiri oleh Direktur Potensi dan Sumber Daya Sosial Raden Rasman, Plt. Direktur PSKBA Adrianus Alla, Kepala Sentra "Bahagia" di Medan Iman Imaddudin Hamdan, dan Kepala Sentra "Darussa'adah" di Aceh Besar Susi Mulyati.
Dasopang menambahkan RST tidak sekedar memperbaiki rumah yang tidak layak huni. Namun, di dalamnya, juga diberikan bantuan usaha. "Jenis usahanya disesuaikan dengan minat dan kemampuan dari penerima bantuan," kata Dasopang
Menurut dia, orang tidak mampu belum tentu berubah status ekonominya hanya dengan merehab rumah. Namun, dengan memberikan bantuan usaha, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan yang menerima bantuan.
Untuk PENA, merupakan terobosan agar penerima bantuan tidak bergantung pada bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). "Setelah melalui asesmen, penerima PKH bisa menerima program PENA dan tidak meneruskan bansos PKH," kata wakil rakyat daerah pemilihan Sumatera Utara II itu.
"Inilah terobosan Ibu Menteri Sosial Tri Rismaharini. Bu Mensos juga aktif memberikan respon langsung bila menemukan masyarakat yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan padahal dia layak. Saya mengapresiasi langkah cepat Bu Mensos," kata Dasopang.
Sejalan dengan itu, anggota Komisi VIII Bukhori menyatakan pandemi telah membuat masyarakat jatuh dalam tekanan ekonomi. Pemerintah membantu masyarakat terdampak pandemi dengan berbagai jenis bantuan.
Bukhori menilai bansos jaring pengaman sosial bertujuan untuk bantalan ekonomi, yakni menambah daya beli mereka di tengah tekanan ekonomi. "Nah, program yang bersifat pemberdayaan sosial, seperti bantuan usaha, ini yang dalam jangka panjang mampu meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Bukhori.
Ia menyebut program RST merupakan program yang tepat dalam mengatasi kemiskinan. "Program RST merupakan bantuan pemerintah yang tepat sasaran," katanya.
Di Kantor Sentra "Bahagia" di Medan, delegasi Komisi VIIII dan Kemensos menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Bantuan datang dari Sentra "Bahagia" dan Sentra "Insyaf", keduanya berada di Medan.
Dari Sentra "Insyaf" di Medan, diberikan bantuan ATENSI berupa bantuan motor roda tiga untuk 13 orang di Pakpak Bharat, Aceh Tamiang, Dairi, Deli Serdang, Langsa, Padang Lawas, Madina sebesar Rp487.499.987, Alat Bantu Dengar untuk 56 orang sebesar Rp149.408.000, kursi roda untuk 104 orang sebesar Rp242.424.000, tongkat ketiak untuk 89 orang sebesar Rp49.395.000, sembako untuk 208 orang sebesar Rp112.465.600, tongkat ketiak untuk 1 orang sebesar Rp555.000, bantuan korban bencana kebakaran untuk 9 orang sebesar Rp21.715.000, bantuan kewirausahaan untuk 1 orang sebesar Rp2.950.000. Total bantuan dari Sentra "Insyaf" di Medan sebesar Rp1.066.412.587.
Bantuan dari Sentra "Bahagia" di Medan berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak untuk 458 orang (disabilitas dan lansia) sebesar Rp412.200.000, bantuan pemenuhan kebutuhan hidup layak untuk 13 orang (korban kebakaran) sebesar Rp26.000.000, motor roda tiga untuk 15 orang sebesar Rp564.375.000, tongkat adaptif untuk 80 orang sebesar Rp131.600.000, kursi roda untuk 2 orang sebesar Rp3.175.000, alat bantu disabilitas untuk 9 orang sebesar Rp3.246.750, bantuan kewirausahaan untuk 15 orang sebesar Rp75.000.000. Total bantuan dari Sentra "Bahagia" di Medan sebesar Rp1.215.596.750.
Sehingga total bantuan yang disalurkan dari kedua sentra sebesar Rp2.282.009.337.
Atas bantuan yang diberikan, salah satu penerima manfaat, Joshua Pasaribu menyatakan ucapan terima kasih kepada Kemensos. "Bantuan yang kami terima sangat membantu meringankan beban hidup sehari-hari. Saya, mewakili teman-teman penyandang disabilitas, mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mensos dan para wakil rakyat," kata dia. Joshua sendiri menerima bantuan pemenuhan kebutuhan hidup layak sebesar Rp900.000.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI