CIANJUR (17 Mei 2024) - Program Lumbung Sosial Kementerian Sosial terbukti mampu mempersingkat waktu distribusi logistik ke lokasi bencana terutama di daerah-daerah terisolasi atau jauh dari pusat kota. Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, misalnya, ada Lumbung Sosial yang diletakkan di Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka. Di desa ini kerap terjadi bencana longsor, sementara akses menuju Desa Cimenteng cukup jauh dan kondisi medannya sulit.
Secara geografis, Desa Cimenteng lokasinya dapat ditempuh 2 jam perjalanan dari pusat kota Cianjur, dengan akses jalan yang sempit dan berbukit-bukit, ditambah lagi jika terjadi longsor yang menutup jalan maka akses menuju Cimenteng harus memutar melewati Sukabumi yang menempuh perjalanan hingga 3-4 jam. Jika terjadi musibah longsor, maka distribusi bantuan logistik membutuhkan waktu yang lama. Namun setelah adanya Lumbung Sosial di Desa Cimenteng, kini bantuan logistik bisa langsung tersalurkan saat itu juga.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Cimenteng, Dede Jamasari mengatakan, warganya sempat tak percaya bantuan bisa sampai dalam waktu singkat. "Respon masyarakat itu seolah-olah mereka nggak percaya bantuan bisa sangat cepat sampai ke tangan warga yang rumahnya kena longsor" ujar Dede.
Sejak dibentuk pada 13 Desember 2023 lalu, hingga saat ini Lumbung Sosial di Desa Cimenteng sudah menangani sebanyak 5 kali bencana longsor dan 1 kali bencana kebakaran di Desa Cimenteng.
"Sangat bermanfaat bagi kami, ketika ada bencana bisa langsung dipakai untuk membantu. Dulu sebelum ada Lumbung Sosial kami kesulitan mendapatkan bantuan logistik dari pemda dikarenakan butuh waktu yang lama kurang lebih 2 jam, itu pun kalau aksesnya tidak terputus. Setelah ada Lumbung Sosial kami bisa langsung menyalurkan logistik seperti bahan makanan yang tersimpan di lumbung", imbuh Dede.
Di dalam Lumbung Sosial, setidaknya memuat barang-barang kebutuhan korban bencana seperti makanan siap saji, pakaian, perlengkapan bayi, peralatan masak, tenda dan sebagainya. Barang-barang logistik tersebut diletakkan di sebuah gudang di desa tersebut dan dikelola oleh Kampung Siaga Bencana yang juga dibentuk oleh Kementerian Sosial.