BOGOR (20 Januari 2021) - Banjir bandang Puncak, Bogor yang terjadi di kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (19/1), mendapat perhatian dari Kementerian/Lembaga terkait. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, bersama Direktur Jaminan Sosial Keluarga (JSK), Rachmat Koesnadi, yang hadir mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini, didampingi Bupati Bogor, Ade Yasin, meninjau lokasi banjir bandang Puncak, Rabu (20/1).

Muhadjir menerangkan tingginya kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia akibat dampak badai La Nina. Salah satunya yaitu bencana alam banjir bandang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). 

“Pantauan saya, dari segi lingkungan, sepanjang yang saya amati dan laporan dari Dirut PTP Gunung Mas, sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat. Hanya saja, saya merekomendasikan untuk segera melakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman,” kata Muhadjir di lokasi banjir, Rabu (20/1). 

Menurutnya, selain tanaman keras, berdasarkan pencanangan Presiden Joko Widodo, daerah-daerah rawan banjir dan longsor perlu memperbanyak penanaman tanaman Perdu, terutama di wilayah dengan kemiringan ekstrem. 

“Tanaman Perdu ini sangat penting karena memiliki daya cengkram yang sangat kuat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya longsor pada tanah-tanah gembur, maupun banjir bandang,” ujar Muhadjir. 

Bantuan Kemensos 

Direktur Jaminan Sosial Keluarga (JSK) Kemensos, Rachmat Koesnadi, menjelaskan Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp107.357.775 pada Tahap I kepada korban banjir bandang di Gunung Mas, Kabupaten Bogor. 

"Bantuan ini berupa makanan bayi, selimut, matras dan logistik lainnya. Ini merupakan bentuk negara hadir untuk membantu masyarakat," kata Rachmat.

Usai meninjau kondisi lapangan, sesuai dengan arahan Menko PMK, bantuan Tahap II senilai Rp121.643.665 pun disalurkan, yaitu berupa kebutuhan pengungsian lainnya, seperti perlengkapan memasak, piring, bumbu masak, gas LPG, perlengkapan mandi, mencuci, pembalut, pampers dan lainnya.

Untuk membantu melakukan evakuasi, dikatakan Rachmat, Kemensos juga menerjunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), SDM PKH, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna dan relawan lainnya sebanyak 350 orang. 

"Mereka, bersama TNI-POLRI dan Pemda, akan melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban," tambah Rachmat. 

Sementara untuk memenuhi kebutuhan makanan, Kemensos juga telah membuka dapur umum sejak hari pertama setelah kejadian. "Dapur umum tersebut telah memasak sebanyak 900 porsi makanan pada Selasa (19/1) dan hari ini (20/1) memasak sebanyak 1.120 porsi makanan bagi pengungsi," jelasnya. 

Data BPBD mencatat sebanyak 169 Kepala Keluarga telah mengungsi dengan jumlah jiwa sebanyak 730.