JAKARTA (9 Juni 2020) - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menyampaikan apresiasi atas peran serta Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam membantu pemerintah memerangi COVID-19, salah satu peran Tagana adalah memakamkan jenazah.

"Tagana yang merupakan relawan sosial telah mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan. Mereka bekerja tanpa pamrih, mereka bekerja tak kenal lelah, Tagana adalah Pahlawan Kemanusiaan,” ujar Juliari di Jakarta.

Mensos, yang memantau aktifitas anggota Tagana dari group WhatsApp Tagana Indonesia, memberikan motivasi dan arahan terkait apa yang dilakukan oleh para Tagana. “Saya monitor aktifitas mereka (Tagana), sejak awal Maret sampai sekarang sudah banyak hal yang mereka kerjakan untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19,” kata bapak dua anak ini.

Satu tugas yang selama ini belum pernah Tagana kerjakan adalah menguburkan jenazah yang meninggal akibat COVID-19. Ia mengatakan melihat adanya aktifitas Tagana tersebut melalui grup, ada foto-foto dan video mereka sedang menguburkan jenazah di malam hari dengan penerangan lampu senter.

“Di saat yang lain menghindari, namun Tagana harus berjibaku menguburkan jenazah yang meninggal akibat COVID-19, sungguh mulia tugas Tagana, tetap semangat dan terus bekerja untuk kemanusiaan,” ungkap mantan anggota DPR dua periode itu.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah, Andi Septianto Adinata, saat dihubungi melalui telepon membenarkan bahwa Tagana di Kabupaten Kapuas menjadi garda terdepan dalam penguburan jenazah COVID-19.

"Awalnya Tagana sebagai tim pendukung, namun Bupati Kapuas, Ben Brahim S. Bahat, meminta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas, Budi Kurniawan, selaku Gugus Tugas COVID-19, agar Tagana ambil alih sebagai tim inti dalam penguburan jenazah,” beber Andi.

Tugas Tagana, lanjut Andi, mulai dari menyolatkan jenazah, mengantar ke pemakaman, sampai penutupan liang lahat. “Mereka dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, PSC 119 Kapuas dan Rumah Sakit Kapuas,” papar Andi kembali.

Salah satu personel Tagana Kabupaten Kapuas, Muhammad Alian Noor, yang menjadi tim penguburan, mengungkapkan rasa senang karena bisa membantu korban COVID-19.

"Awalnya saya agak khawatir karena ditugasi menguburkan jenazah COVID-19, tapi setelah terjun, timbul rasa senang karena bisa membantu sesama yang orang lain tidak punya kesempatan seperti saya," ungkap Ali yang sudah dua tahun menjadi anggota Tagana ini.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Pepen Nazaruddin mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), per 9 Juni 2020, Tagana telah melakukan sebanyak 5.341 dengan 31 jenis kegiatan.

“Tagana telah melakukan sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pembuatan kampung siaga COVID-19, dukungan psikososial, layanan dapur umum, sampai pemakaman jenazah COVID-19, dan masih banyak lagi yang mereka kerjakan,” ujar Pepen.

Pepen menambahkan, berbagai upaya yang telah dilakukan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam adalah distribusi makanan siap saji dan sembako sebanyak 300.000 paket untuk warga Jabodetabek. “Tagana sebagai ujung tombak dalam penyiapan makanan siap saji dengan membuka dapur umum yang dipusatkan di Gedung Convensi Kalibata,” ungkap Dirjen.

Untuk menjaga keamanan personel Tagana dalam melaksanakan tugas, Direktorat PSKBA juga telah mendistribusikan 108.930 paket  APD dan 24.000 pcs sarung tangan. “Kami juga telah mengirimkan cairan disinfektan 20.000 liter dan alat semprot disinfektan 2.000 unit ke 34 Dinas Sosial Provinsi untuk didistribusikan ke seluruh Dinas Sosial Kabupaten/Kota,” terang bapak berkacamata ini.

Sebagai upaya sosialisasi dan edukasi dalam pencegahan COVID-19, kami juga telah menerbitkan buku Saku Edukasi Pencegahan COVID-19 sebanyak 35.400 eksemplar. “Kami juga telah melakukan sosialisasi ke Dinas Sosial seluruh Indonesia untuk Pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sehingga Pemda bisa lebih mudah melakukan tugas penyiapan logistik,” pungkas Pepen.