JAKARTA (16 Mei 2020) - Usai menyalurkan paket sembako di Kelurahan Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, pada hari yang sama, Menteri Sosial Juliari P. Batubara kembali menyalurkan paket sembako tahap ketiga kepada warga DKI Jakarta, khususnya Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Bersama Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareksrim) Polri, Irjen Pol. Listyo Sigit, dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, Mensos Ari berjalan menyusuri jalanan sempit untuk dapat menyerahkan langsung sembako kepada warga yang berhak.
"Saya dengan Pak Kabareskrim (berada) di Kelurahan Krukut ya, Kecamatan Tamansari, satu pemukiman yang padat sekali, kita bisa lihat, ini satu RW ada empat ribu Kepala Keluarga (KK)," kata Mensos Ari di Kelurahan Krukut Jakarta Barat, Sabtu (16/5).
Disini, lanjut Ari, mereka sudah menerima tiga tahap, sesuai, "Yang pertama sembako sudah diterima, yang kedua beras Bulog, yang ketiga ini, sembako lagi," dia menambahkan.
Paket sembako berjumlah 1.066 diterima RW 03 Kelurahan Krukut, dari yang semula hanya mendapat sekitar 400an pada tahap pertama dan kedua. Dari grafik tersebut, Mensos menyatakan sudah ada bukti nyata perbaikan data dari Kelurahan Krukut.
"Tahap pertama sekitar 400, yang dapet sekarang sudah 1.000 lebih, jadi ada perbaikan data. Ini yang kami sampaikan bahwa untuk tahap berikutnya kita berikan kepercayaan kepada RT/RW untuk mendata kembali sehingga datanya lebih akurat," terang Mensos.
Sementara itu, tiga warga yang ditemui pasca diberikan sembako oleh Mensos kompak mengatakan sudah mendapat bantuan sembako untuk kali ketiga dan sangat terbantu berkat sembako tersebut. Ketiganya adalah warga RT 05 yaitu Respi (61), Siti Muntiah (33), dan Masdar Alek (68).
"Dapet yang ketiga kalinya. Banyak (isinya), alhamdulillah, kebantu banget, jadi meringankan, ada beras, ada sarden, ada kornet, ya alhamdulillah, lumayanlah kalo sendiri ngga kebeli ini," ujar Respi mensyukuri sembari memperlihatkan isi paket sembakonya.
Hal yang sama dituturkan Siti Muntiah, seorang ibu rumah tangga yang mengandalkan penghasilan suami dari profesi menjaga usaha kos-kosan. Akibat banyak penghuni kos pulang kampung (sebelum PSBB diterapkan), suaminya ikut terkena dampak COVID-19.
"Suami saya gajinya dipotong karena COVID-19 begini, tadinya 2 juta sekarang dipotong jadi 1.200. Nah, saya dapet bantuan begini ya alhamdulillah, ngebantu banget dari Pak Jokowi, dari Bapak Presiden. Ini yang ketiga kali total dari Bapak Presiden," tuturnya menceritakan nasib yang ia alami.
Adapun Masdar Alek, seorang lansia yang bergantung dari pendapatan istri (bekerja di rumah sakit) dan dua anaknya (ojek online), mengaku kebutuhan sehari-harinya pas-pasan sejak anaknya tidak dapat bekerja lagi seperti biasa. Kini, ia hanya mengandalkan pekerjaan sang istri yang tak lama lagi pensiun.
"Alhamdulilah, terbantulah banyak sedikitnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan, bersyukur sudah dapat yang ketiga ini. Sebelumnya, (dapat) sembako sekali sama beras, terus ini, terima kasih pemerintah atas bantuannya," ujarnya lirih.