KETAPANG (12 Desember 2023) – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi dan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (12/12) siang.  Banjir yang melanda Kecamatan Sindai, yang terlatak sekitar 350 kilometer dari Kota Pontianak atau sekitar enam jam perjalanan darat, sempat membuat aktifitas masyarakat lumpuh.

Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sehingga Sungai Pawan meluap dan menggenangi pemukiman warga sejak Rabu (23//11) atau lebih dari dua pekan lalu. Meski banjir mulai surut, sebagian warga masih tinggal pengungsian dan tenda-tenda darurat yang disediakan Kementerian Sosial.

Saat mengunjungi korban banjir, Mensos memberikan bantuan berupa alat dapur 20 paket, selimut 100 lembar, kids wear 24 paket, kasur 25 lembar, lauk pauk siap saji 200 paket, kompor gas 150 unit, diapers 5 dus, sandang dewasa 110 paket, dan sandang anak 80 paket. Sebelumnya, Kemensos juga menyalurkan 800 makanan siap saji.

“Kemensos sudah mengirimkan bantuan pada saat pertama kali ada musibah pada 29 November. Tapi, karena lokasinya jauh kami, membuat buffer stock. Untuk melayani masyarakat, Kemensos membangun lumbung sosial di beberapa wilayah,” ungkap Mensos saat berada di Rumah Dinas Camat Sandai, Kalimantan Barat, Selasa (12/12/2023).

Camat Sandai, Markus mengatakan jumlah masyarakat terdampak sebanyak 11.565 jiwa. Selain itu, banjir mengakibatkan sejumlah prasarana seperti 3.861 unit rumah, 3 unit pasar, 12 unit sarana pendidikan, 6 unit sarana kesehatan, 15 unit sarana ibadah, 2 unit kantor desa, 1 unit kantor BUMdes, dan 2 unit gedung lainnya juga terendam. “Saat banjir mencapai puncaknya, sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tempat lain yang aman,” kata  Markus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yunifar mengatakan saat ini, kondisi banjir dalam status pemulihan. “Banjir terjadi mulai 23 November. Kemudian, pada 28 November ditetapkan tanggap darurat,” kata Yunifar.

Sesuai ketentuan, tanggap darurat berlangsung 14 hari sehingga status tanggap darurat berakhir pada 11 Desember. “Saat ini, statusnya masa pemulihan, tetapi kami tetap waspada karena biasanya sekitar Januari-Februari, Sungai Pawan kerap meluap,” kata dia.

Meluapnya sungai tersebut, terutama jika di bagian hulu, yakni Kecamatan Hulu Sungai, terjadi hujan deras.

Mensos tiba di lokasi untuk bertemu langsung dengan masyarakat terdampak, berdialog, dan menyalurkan bantuan di Kecamatan Sandai. Mensos didampingi Kepala BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar, Kepala Desa Sandai Suriadi, dan Camat Sandai Markus.

Menariknya, Mensos Risma juga disambut oleh anak-anak korban bencana banjir dengan penuh kegembiraan. “Rumahnya kena air? Tidur dimana? Tidurnya di loteng, ya?” tanya Mensos. Anak-anak itu pun tertawa dan bahagia karena Mensos sekaligus memberikan hadiah berupa mainan dan sejumlah makanan ringan.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI