JAKARTA (24 April 2020) - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menemui sejumlah warga DKI Jakarta yang menerima bantuan sosial sembako guna memastikan penyaluran berjalan lancar, tepat jumlah dan tepat sasaran.
"Penyaluran bantuan sembako untuk wilayah Jabodetabek sudah dimulai sejak Senin (20/4) lalu. Hari ini, saya ingin melihat langsung proses penyerahan bansos kepada warga di Jakarta Timur yang dilakukan oleh PT Pos," tutur Mensos usai memberikan bansos sembako secara simbolis kepada warga di Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (24/4).
Menteri Ari menegaskan situasi pandemi COVID-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta ini, masyarakat kecil sangat terdampak secara ekonomi. Oleh karena itu, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga prasejahtera dan rentan terdampak COVID-19 melalui bantuan sembako untuk 1,9 juta untuk warga Jabodetabek.
"Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat ya, Ibu," tutur Mensos saat menyerahkan satu tas besar bansos sembako kepada seorang wanita paruh baya bernama Tuti Purwaningsih warga Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung.
Berkemeja batik lengan panjang dan menggunakan masker, Mensos tampak berdialog dengan warga yang baru saja menerima bansos sembako. Mensos menjelaskan bahwa bansos sembako ini akan mereka terima sebanyak enam kali hingga bulan Juni mendatang.
"Sebagaimana arahan Presiden Bapak Joko Widodo, bansos harus segera disampaikan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 secepatnya, sesegera mungkin. Negara harus hadir di tengah rakyat untuk memberikan perlindungan," tegas Menteri.
Agar bansos sembako tepat sasaran, Mensos juga menghimbau kepada aparat setempat berperan aktif mengawal penyaluran bantuan sembako. "Pak RT dan Pak RW yang paling tahu bagaimana kondisi warganya. Oleh karena itu, pelibatan RT/RW, kelurahan, kecamatan hingga pemerintah provinsi wajib dilakukan agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran," katanya.
Sementara itu, warga RT 11 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulo Gadung, Julihar Gultom (45) yang telah menerima bantuan sembako mengaku bersyukur atas bantuan pemerintah berupa sembako.
"Dengan adanya bantuan ini sangat menolong dan sangat membantu buat kita semua yang terdampak COVID-19," ungkap Juli.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir taksi online tersebut mengungkapkan bahwa saat ini hanya bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.
"Iya, sangat terasa sekali dampak dari COVID-19 ini. Biasanya bisa bekerja di luar rumah, namun karena himbauan pemerintah ini, mau tidak mau semua kegiatan kita lakukan di dalam rumah," ungkapnya.
Dengan bantuan sembako yang ia terima, akan dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, "Anggota keluarga saya empat, jadi ya, kita optimalkan menggunakan bantuan ini sebaik-baiknya sehingga cukup sampai 2 minggu," katanya.
"Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga miskin dan rentan terdampak COVID-19," kata Menteri Sosial, Juliari P. Batubara.
Indeks bantuan sembako adalah Rp600 ribu per keluarga per bulan. Setiap bulan bantuan ini disalurkan dua kali dengan nilai Rp300 ribu.
"Semoga bantuan ini dapat meringankan beban yang dialami warga Jabodetabek dalam menghadapi dampak COVID-19 ini. Saya menghimbau semua pihak agar tetap berada di rumah, bekerja dan produktif di rumah, #janganmudik, cegah penularan dan sayangi keluarga," pungkas Juliari.