JAYAPURA (15 Februari 2023) - Gempa bumi beruntun yang mengguncang Kota Jayapura, Provinsi Papua, dengan intensitas beragam sejak Rabu malam (8/2) dan puncaknya pada Kamis pagi (9/2), membawa Menteri Sosial Tri Rismaharini terbang langsung ke Jayapura, Selasa dini hari (14/2).
Gempa bumi berkekuatan 5,4 magnitudo, pada Kamis (9/2) lalu, yang dipicu adanya aktivitas sesar aktif itu menelan empat korban jiwa, dan menyebabkan setidaknya 1.006 KK terdampak atau 2.500 jiwa mengungsi.
Mensos Risma hadir di Bumi Cenderawasih untuk memastikan penanganan dampak bencana berjalan efektif dan para penyintas mendapatkan bantuan.
Tiba Selasa pagi di Jayapura, Mensos langsung menemui para ahli waris korban meninggal dunia di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Papua di Jayapura.
"Yang pertama, saya datang karena sesuai dengan tugas Kemensos, kami harus memberikan santunan untuk keluarga yang meninggal karena bencana," kata Mensos di BBPPKS Papua, Selasa (9/2).
Kepada keempat ahli waris, Mensos menyerahkan santunan sebesar Rp15 juta/jiwa dan menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa mereka.
"Kemudian, kita bantu untuk kebutuhan dasar dan nutrisi. Yang ada anaknya, nanti kita akan coba selesaikan supaya anaknya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah," ucapnya usai menyerahkan santunan.
Di balai pelatihan Kemensos di Papua ini juga, Mensos mengecek bufferstock bantuan bencana yang siap distribusikan ke sejumlah titik pengungsian.
Dalam penanganan bencana gempa bumi di Jayapura, Kemensos melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) telah mengirimkan bantuan logistik darurat terdiri dari makanan anak 1.000 paket, kasur 100 lembar, matras 500 lembar, sandang dewasa 1.000 paket, kids ware 500 paket, tenda gulung 500 unit, tenda serbaguna 50 unit, tenda keluarga portabel 150 unit, dan toilet portabel 5 unit.
Barang bantuan itu, dikatakan Risma, dikirim dari Gudang Induk Bekasi ke Gudang BBPPKS Jayapura, pada Sabtu (11/2) via udara. "Penyalurannya dilakukan secara bertahap, tahap I dan tahap II. Dua-duanya disalurkan dari Gudang BBPPKS Jayapura ini ke lokasi-lokasi pengungsian," katanya.
Beranjak dari BBPPKS, Mensos menyambangi Klasis Gereja Kristen Indonesia (GKI) Port Numbay di Kota Jayapura, Papua.
Di sini, bersama Ketua Klasis GKI Port Numbay Pdt. Andris Tjoe. M. T. dan Ketua Sinode Pdt. Andrikus Mofu. M. T., Mensos mendengarkan dengan seksama aspirasi jemaat gereja terdampak gempa.
Risma juga merespon serius permintaan para jemaat yang meminta tenda-tenda khusus keluarga. Ia lantas menginstruksikan jajarannya mengirimkan bantuan logistik agar didirikan tenda dan dapur umum di Klasis GKI Port Numbay, Jayapura Selatan, saat itu juga.
Mensos, bahkan, mempraktekkan cara pendirian tenda keluarga, yang disaksikan para jemaat. "Ini langsung learning by doing. Ibu-ibu tadi pada minta tenda, langsung kita kasih, kita pasangin, gampang kok, ga susah ini masangnya, nanti saya kirimi 10 (unit tenda), nanti dipake aja," ucap Risma.
Mensos pun, menyerahkan bantuan logistik darurat untuk gempa Jayapura berupa 1 unit tenda serbaguna, 10 unit tenda keluarga, 100 lembar kasur, 120 lembar selimut dan 4 set peralatan dapur umum melalui Klasis GKI Port Numbay, Jayapura Selatan.
Menurutnya, pelibatan gereja dan jemaatnya ini merupakan salah satu upaya percepatan penanganan bencana. "Kalau gereja punya kekuatan untuk menggerakkan masyarakat, kita lebih mudah (menangani bencana). Tidak bisa semuanya kami, Kemensos, kerjakan sendiri. Karena itu, kami menggandeng seluruh pihak, termasuk gereja, saat ini," kata Risma menekankan.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI