CIANJUR (30 November 2022) - Sudah sepekan lebih sejak bencana gempa bumi melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) lalu. Rasa cemas dan trauma, masih belum sepenuhnya hilang dari memori para penyintas.
Gempa tremor yang kerap muncul, membuat hati penyintas dag-dig-dug. Bayangan seram di awal bencana kembali bangkit.
Untuk meminimalisasi rasa cemas yang dialami para penyintas, Kemensos memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). LDP merupakan salah satu arahan langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada jajaran Kemensos yang bertugas di lapangan. LDP menyasar anak-anak, orang dewasa dan lansia.
LDP diberikan oleh Sentra Rehabilitasi Sosial milik Kemensos yang ditugaskan di setiap titik pengungsian, seperti pengungsian di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Sentra Terpadu “Pangudi Luhur” (STPL) di Bekasi menjadi penanggungjawab untuk setiap aspek di titik ini.
“Kami menghibur, memberikan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas bencana supaya mereka senang, mereka bisa melupakan rasa takut, rasa cemas yang mereka alami,” kata petugas LDP dari STPL di Bekasi, Wisnu Permana usai menghibur anak-anak di tenda LDP, baru-baru ini.
Wisnu mengatakan, saat ini, tim LDP masih berfokus untuk menghibur anak-anak dengan beragam permainan dan kegiatan menggambar, serta mewarnai. “Saat ini, anak-anak masih kami ajak melakukan hal-hal sederhana, bermain, menggambar dan mewarnai. Nanti, sambil berjalan, baru kita masukkan edukasi-edukasi di dalamnya,” katanya.
Sentra tidak sendiri, Kemensos juga melibatkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk turut serta melakukan penanganan pasca bencana, termasuk pemberian LDP kepada penyintas, seperti yang dilakukan para relawan Tagana dari Provinsi Jawa Timur. Sejak tiba di Cianjur pada Rabu (23/11), 18 personel (14 di dapur umum dan 4 di LDP) langsung melakukan tugas masing-masing.
Umar Faqeh, misalnya, anggota Tagana Jatim yang mendapat tugas di posko LDP Lapangan Crius, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang ini, mengelaborasi rutinitas harian yang dilakukannya bersama anak-anak penyintas di tenda LDP.
“Untuk kegiatan LDP, setiap hari, kita awali dengan senam pagi di Lapangan Cariu. Senam pagi ini mayoritas diikuti anak-anak, ada juga sebagian ibu-ibu. Tujuannya, untuk peregangan, menguatkan fisik sebelum menjalani aktifitas selanjutnya,” ucap Umar.
Setelah senam pagi, lanjut Umar, kegiatan beralih ke dalam tenda. Ia dan pilar-pilar sosial lainnya mengajak tidak kurang 78 anak-anak di rentang usia SD sampai SMA melakukan ragam permainan. Menurutnya, anak-anak tampak antusias.
“Sebelumnya, kita kasih waktu, nanti jam 8 ke sini (tenda), pembelajaran, menggambar dan mewarnai. Tapi, pagi ini, jam 7, setelah senam, mereka sudah berada di lokasi. Jadi, memang setiap hari ada perubahan-perubahan yang membaik,” kata Umar.
Aktifitas LDP pada pagi hari, dikatakan Umar, diupayakan rampung menjelang tengah hari. Selanjutnya, anak-anak kembali ke tenda keluarga masing-masing untuk istirahat, sebelum mengikuti kegiatan pada sore hari yang bersifat religi.
“Sekarang, sedang kita istirahatkan. Nanti, kita mulai lagi jam 3 sore. Anak-anak kembali (ke tenda LDP) untuk melakukan kegiatan yang sifatnya religi, mulai dari Sholat Ashar berjamaah, mengaji, bersholawat, bercerita tentang Nabi, dan lain sebagainya, yang sifatnya tetap kereligian. Itu jam 3 sampe jam 5 sore maksimal,” kata Umar saat dikonfirmasi usai mengisi LDP.
Tidak hanya kepada anak-anak saja, pada malam harinya, Tagana juga mengajak penyintas untuk nonton bareng (nobar) dengan target utama orang dewasa.
“Malamnya, kebetulan, mulai tadi malam itu ada tayangan Piala Dunia. Jadi, kita ajak penyintas untuk nobar di area Lapangan Cariu. Target utamanya untuk bapak-bapak, namun, kita sampaikan bahwa siapa pun bisa melihat. Kita juga menyediakan kopi dan goreng-gorengan sebagai teman nobar,” ucap dia.
Khusus untuk ibu-ibu, Tagana akan memberikan LDP lewat kegiatan berupa Dapur Kreasi. “Kita akan ciptakan Dapur Kreasi, yaitu pemberdayaan untuk penyintas, khususnya ibu-ibu,” terang Umar.
Ia pun menyampaikan bahwa mereka akan mencoba mendengarkan aspirasi dari para penyintas, agar nantinya pemberdayaan yang dilakukan bisa memberikan peluang usaha bagi pengungsi di tengah keadaan sulit yang tengah mereka alami saat ini.
Sementara itu, Koordinator Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi Cianjur di Kecamatan Cugenang dari Kemensos, Wahyono menyampaikan bahwa penanganan gempa Cianjur telah berjalan dengan baik, termasuk LDPnya. Sejak LDP berlangsung sehari pasca bencana, ia mengaku dihubungi banyak pihak yang menyatakan berminat untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan LDP menghibur anak-anak.
“Penanganan untuk penyintas bencana gempa Cianjur, khususnya di lapangan Cariu ini, sudah berjalan dengan, baik salah satunya adalah LDPnya. Nah, LDP ini, selain kami dari Kemensos, banyak unsur-unsur dari luar yang berminat untuk mengisi LDP. Ada dari pihak rumah sakit, relawan, yayasan, dan lain sebagainya,” kata Wahyono saat dimintai keterangan via sambungan telepon.
Menurutnya, lantaran tingginya antusiasme banyak pihak ini, ia sampai menyusun time schedule untuk pelaksanaan LDP kepada anak-anak. “Nah, dari semua unsur itu, saya mix, saya kolaborasikan dan saya buat jadwal agar tidak dumpyuk di lokasi. Saya tidak ingin anak-anak ini justru jadi obyek, makanya saya buat jadwal satu hari dua kali. Siapa pun yang mau isi, nanti kita mix hari dan jamnya,” kata Wahyono menegaskan.
Seperti hari ini (30/11), lanjutnya, posko LDP Cariu kedatangan teman-teman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pihaknya, lantas mengkolaborasikan mereka dengan petugas LDP dari STPL di Bekasi dan Sentra “Margo Laras” di Pati yang tengah bertugas. “Pagi ini, (aktifitas itu) sedang berjalan. Tampaknya juga meriah karena memang anak-anaknya sudah lebih ceria daripada hari-hari sebelumnya,” ucap dia.
Terkait rangkaian aktifitas LDP yang diberikan setiap harinya kepada para penyintas, Wahyono menegaskan bahwa maksudnya tidak lain agar penyintas disibukkan dengan kegiatan-kegiatan positif guna mengalihkan kecemasan dan kejenuhan mereka pasca bencana.
Sampai saat ini, telah berdiri 9 posko LDP di 9 titik di Kabupaten Cianjur. Selain di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, 3 diantaranya masih berada di kecamatan yang sama, yakni di Kampung Cisarua, Desa Sarampad; Kampung Munjul, Desa Gasol; dan Kampung Longkewang, Desa Gasol.
Adapun, 5 posko LDP lainnya berada di Taman Prawatasari, Kecamatan Cianjur; Lapangan Jagakarsa, Kecamatan Warungkondang; Kampung Cijurey, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas; Kampung Tunggilis, Desa Ciputri dan Kampung Ciherang Panembong, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet. Selain itu, Kemensos juga masih akan memberikan LDP hingga tahap kedaruratan dinyatakan selesai.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI