BADUNG (30 Agustus 2022) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyalurkan bantuan sosial kepada 50 Penerima Manfaat (PM) Bantuan Sosial yang hadir di Kantor Kelurahan Benoa, Kabupaten Badung, Bali (29/08). Wapres menyempatkan hadir menyapa penerima manfaat di tengah kujungan kerjanya ke Bali untuk menghadiri pertemuan Supreme Audit Institution 20 (SAI20) yang merupakan salah satu dari Presidensi G20. 

 

Kepada masyarakat yang hadir, Wapres kembali menyampaikan upaya pemerintah untuk tetap menjamin kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. “Pemerintah tetap punya komitmen untuk terus membantu memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang kurang mampu,” kata Wapres yang disambut tepuk tangan oleh Penerima Manfaat yang hadir.

 

Wapres berpesan agar masyarakat dapat menggunakan bantuan sosial yang diterima sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengelola bantuan dengan baik. “Semoga apa yang diberikan pemerintah bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Wapres.

 

Pada kesempatan sama, Wapres juga menyerahkan bantuan paket sembako senilai Rp300 ribu kepada masyarakat. Paket tersebut berisi  beras, minyak sayur, susu, makanan kaleng, mie instan, dan jenis sembako lainnya.

 

Hadir mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Beni Sujanto mengatakan Kemensos telah menyalurkan bantuan sosial dengan nilai total Rp7,6 milyar di Kabupaten Badung. “Kemensos telah menyalurkan bantuan senilai Rp7,6 milyar. Bantuan itu terdiri dari  Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, dan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI),” katanya.

 

Adapun bantuan sosial yang dimaksud adalah bantuan PKH untuk 6.744 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai Rp5,7 milyar, bantuan sembako untuk bulan Juni dan Juli dengan nilai Rp1,9 milyar yang didistribusikan kepada 9.598  KPM, dan bantuan ATENSI untuk 10 Penerima Manfaat senilai Rp72,2 juta. 

 

Salah satu penerima bantuan ATENSI, I Kadek Tirta Yasa menuturkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. Pria yang akrab disapa Kadek ini menerima bantuan modal usaha berupa toko kelontong. “Saya sangat bersyukur bisa dapat bantuan ini. Bisa punya toko dan jualan di rumah. Rasanya seperti mimpi jadi kenyataan. Senang juga bisa bertemu langsung dengan Pak Wapres,” katanya dengan penuh antusias.

Selain Kadek, terdapat sembilan penerima ATENSI lainnya yang juga menerima bantuan kewirausahaan. Usaha yang diberikan pun bervariasi sesuai dengan minat dan kondisi penerima. Beberapa di antaranya adalah massage, toko kelontong, ternak babi, dan usaha minuman dan makanan ringan. Adapun penerima bantuan ATENSI terdiri dari lansia, penyandang disabilitas fisik, dan penyandang disabilitas intelektual.

 

Skema bantuan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang giat dilakukan oleh Kemensos saat ini. Hal ini semata-mata bertujuan agar masyarakat bisa mandiri, tidak hanya diperuntukkan bagi yang muda, namun kesempatan juga diberikan kepada lansia produktif dan disabilitas.**