BOGOR (6 Agustus 2020) - Kementerian Sosial (Kemensos) meminta Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) bersungguh-sunguh untuk mengejar target graduasi dalam rangka pengentasan kemiskinan. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin dalam pertemuan SDM PKH se-Kabupaten Bogor, Kamis (6/8).

Pepen mengatakan para SDM PKH Kabupaten Bogor harus bisa mengantarkan 10 persen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang didampinginya agar cepat tergraduasi atau mengundurkan diri dari penerima bansos atau keluar dari kondisi prasejahtera.

"Harus punya strategi dalam melaksanakan tugas agar target graduasi dapat terlaksana," ujar Pepen.

Strategi yang dapat dilakukan SDM PKH dalam memperbanyak graduasi KPM ini, kata dia, dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi informal seperti pengusaha di lingkungan tempat mereka bertugas.

“SDM PKH harus dapat mengenali seluk beluk lingkungan tempat bertugas, serta harus bisa mengenali pihak mana saja yang bisa diajak kerja sama untuk meningkatkan graduasi mandiri KPM,” tambah dia.

Data Kemensos mencatat sebanyak 131.000 keluarga di Kabupaten Bogor mendapatkan bantuan PKH. "Dari data ini, SDM PKH Kabupaten Bogor harus bisa menggraduasi minimal 10 persennya," cetus Pepen.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Yanti Gunayanti, menambahkan bahwa PKH cukup membantu program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam mengentaskan kemiskinan.

Terlebih, kata dia, imbas dari pandemi Corona atau COVID-19, angka kemiskinan di Kabupaten Bogor meningkat cukup tajam. Hingga Juli 2020, angka kemiskinan di Bumi Tegar Beriman mencapai angka 9,6 persen. Sebelumnya, angka kemiskinan di kabupaten Bogor mencapai 6,6 persen.

"Kami bersama SDM PKH Kabupaten Bogor akan berusaha keras agar banyak KPM PKH yang tergraduasi sehingga jatah yang mereka tinggalkan dapat diisi oleh warga miskin lainnya," pungkasnya.