PEKALONGAN (26 Februari 2020) - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menyusuri Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa untuk memastikan daerah-daerah terdampak banjir di ditangani dengan baik. Mensos memulai perjalanan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang dan berakhir di Kabupaten Karawang.
"Disini ada sekitar 1.700 pengungsi, saya kira ini jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, saya kemari ingin melihat bagaimana penanganan yang diberikan kepada para pengungsi," ujar Mensos saat mengunjungi lokasi pengungsian di Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, Rabu (26/2).
Daerah Pantura Jawa yang terendam banjir, sebagaimana disebut Mensos, meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang di Provinsi Jawa Tengah, serta Kabupaten Karawang di Provinsi Jawa Barat.
"Kita tangani semua, selama ada pengungsi pasti Kemensos akan tangani. Dari sini, kita rencananya juga ke Kabupaten Pekalongan, lanjut lagi ke Pemalang, terus ke Karawang, yang terakhir, Karawang 'kan juga cukup parah banjirnya di sana," terang Mensos.
Tiba di lokasi pertama, Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, Mensos langsung menunjukkan perhatiannya kepada anak-anak korban banjir dengan menghampiri posko Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Di hadapan anak-anak, Mensos mengajak mereka bernyanyi, bahkan berjoget bersama tim LDP yang mengenakan kostum cosplay. Hal ini tak pelak berhasil menciptakan riuh rendah tawa dan tepuk tangan anak-anak di pengungsian.
"Tadi juga kita lihat sama-sama bagaimana anak-anak yang terdampak kita berikan LDP supaya mereka tidak trauma, tidak merasa cemas, tetap kita perhatikan karena mereka 'kan anak-anak yang mungkin belum terlalu ngerti juga kenapa dia harus ada di sini," tutur Mensos.
Usai menghibur anak-anak, Mensos meninjau dapur umum lapangan dan posko pengungsian. Mensos memotivasi dan mendorong mereka agar tetap semangat selama tinggal untuk sementara waktu di pengungsian.
Hal yang sama juga dilakukan Mensos di halaman Pabrik Tekstil Dupantex, Kabupaten Pekalongan yang menjadi lokasi kunjungan berikutnya. Dalam pernyataannya, Mensos mengaku hadir mewakili pemerintah pusat untuk ikut bertanggungjawab dalam menanggung beban yang ditimbulkan pasca bencana banjir.
"Saya hadir disini, melihat satu lagi tempat yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian akibat pemukiman diterjang banjir. Kami, dari Kementerian Sosial, mewakili pemerintah pusat, intinya kami ikut bertanggungjawab menanggung beban saudara-saudara kita, korban terdampak banjir yang ada di Pekalongan," ungkap Mensos kembali.
Dalam kunjungannya, Menteri Sosial didampingi Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi dan Wakil Bupati Pekalongan, Arini Harimurti, serta Dandim 07/10 Pekalongan, Letkol. Arfan Johan Wihananto.
Sementara itu, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mengatakan bahwa hujan ekstrem beberapa hari yang lalu merendam hampir seluruh pemukiman di daerah Pekalongan dan sekitarnya. Ia menyebut hal ini terjadi lantaran aliran sungai yang kotor, tersumbat dan tidak langsung mengarah ke laut.
"Kita sudah tau anatominya mengapa terjadi banjir di hampir semua pemukiman, tadi baru saja kita diperintah oleh Gubernur untuk normalisasi saluran, sudah kita lakukan, sungai-sungai kita bersihkan untuk memperlancar arus," terangnya.
Adapun titik kunjungan berikutnya merupakan area pemukiman yang masih tergenang air setinggi lutut orang dewasa di Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.
Mensos beserta rombongan turun ke lokasi banjir, berinteraksi dengan warga, sekaligus menyerahkan langsung bantuan alat kebersihan.
Selanjutnya, Mensos bergerak ke Kabupaten Karawang. Didampingi Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, Mensos meninjau Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Timur yang masih tergenang air. Dengan menggunakan perahu karet, Mensos menyusuri jalanan desa untuk melihat kondisi pemukiman warga.
Bantuan dari Kemensos
Mensos Ari, begitu sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pihaknya dari Kementerian Sosial membawa bantuan-bantuan tambahan senilai total Rp. 1,5 milyar lebih.
Bantuan yang diberikan Kementerian Sosial terdiri dari 600 paket makanan siap saji A, B, C, D, 300 paket makanan anak, 500 paket lauk pauk, 4.800 bungkus mie instant, 35 lembar tenda gulung, 16 unit velbed, 25 buah kasur, 2 buah tenda serbaguna keluarga, 50 paket family kit, 50 paket kids ware, 50 paket foodware, 50 paket peralatan dapur keluarga, 100 lembar selimut dan 100 paket sandang.
Bantuan-bantuan tersebut diberikan kepada daerah-daerah Pantura Jawa, masing-masing Kota dan Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, serta Kabupaten Karawang.
Alokasi bantuan yang disalurkan untuk Kota Pekalongan terdiri dari beras reguler sebesar Rp. 700.910.000, 1000 paket alat kebersihan sebesar Rp. 198.000.000, Logistik tahap 1 sebesar Rp. 30.235.000 dan Logistik tahap 2 sebesar Rp. 296.623.294.
Adapun alokasi bantuan untuk Kabupaten Pekalongan terdiri dari Logistik tahap 1 sebesar Rp. 28.313.760, Logistik tahap 2 sebesar Rp. 296.623.294 dan beras reguler sebanyak Rp. 9.816.340.
Sedangkan alokasi bantuan untuk Kabupaten Pemalang terdiri dari Logistik tahap 1 sebesar Rp. 23.867.300 dan Logistik tahap 2 senilai Rp. 296.623.294.
Terakhir, total alokasi bantuan yang disalurkan untuk Kabupaten Karawang sebesar Rp. 290.122.784 dengan rincian Logistik tahap 1 sebesar Rp. 38.184.000 dan Logistik tahap 2 sebesar Rp. 251.938.784.
Selain itu, adapula bantuan dari BNI kepada korban banjir berupa selimut, kasur dan karpet. "Tadi ada juga teman-teman dari BNI yang menyalurkan bantuannya, terimakasih buat BNI sudah berpartisipasi dalam penanganan bencana banjir ini. Mudah-mudahan bermanfaat untuk seluruh korban terdampak," kata Mensos.
Mensos menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan pengungsi.
"Sejauh ini, saya kira penanganannya sudah cukup baik, tapi tentunya kita akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, prinsipnya kita siap mendukung apapun yang kita bisa kita kirim, kita dukung," pungkasnya.