TAPANULI SELATAN (15 Oktober 2024) – Kementerian Sosial mengerahkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam menangani banjir dan tanah longsor di Tapanuli Selatan, Selasa (15/10/2024).
Tagana menjadi garda terdepan dalam melakukan asesmen lapangan dan menghimpun data korban terdampak.
“Kami berkoordinasi dengan Tagana setempat terkait asesmen dampak di lokasi bencana,” ucap Dhani Lubis, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Tapanuli Selatan, Selasa (15/10/2024).
Untuk memenuhi kebutuhan logistik yang memadai, Dinsos Tapanuli Selatan juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos terkait permohonan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak banjir.
“Kami sedang proses koordinasi dengan PSKBA tentang permohonan bantuan logistik,” kata Dhani.
Menurut Dhani, kebutuhan mendesak saat ini adalah kebutuhan sandang meliputi kasur, matras, selimut, dan family kit.
“Kami juga membutuhkan tenda gulung dan paket bantuan pangan,” sambung Dhani.
Sementara itu, pada hari Selasa (15/10/2024), tim dari Direktorat PSKBA Kemensos sedang bergerak menuju lokasi bencana untuk pengerahan bantuan logistik yang dibutuhkan.
“Tim PSKBA sedang dalam perjalanan ke lokasi,” kata Muhammad Delmi, Ketua Kelompok Kerja Penanggulangan Korban Bencana Alam Direktorat PSKBA Kementerian Sosial.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur selama lebih dari 24 jam dan mengakibatkan banjir di beberapa Kecamatan di Tapanuli Selatan. Wilayah terdampak banjir meliputi Kecamatan Angkola Sangkunur dan Angkola Selatan. Selain banjir, juga terjadi tanah longsor yang menyapu sebagian wilayah di Kecamatan Muara Batangtoru. Meski tidak ada korban jiwa, ribuan warga terdampak dari terjadinya bencana tersebut.
Tim gabungan yang terdiri dari Dinsos Tapanuli Selatan, Tagana, dan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan bahu-membahu melakukan upaya tanggap darurat.
Saat ini, Dinsos Tapanuli Selatan bersama Tagana dan BPBD Tapanuli Selatan telah membangun tenda pengungsian bagi masyarakat yang rumahnya terendam banjir. (*)