BOGOR (22 Februari 2023) - Direktur Jenderal  Perlindungan dan Jaminan Sosial, Robben Rico kukuhkan 30 orang Tagana  resmi menjadi Task-Force Tagana setelah sebelumnya mengikuti pelatihan selama 14 hari, terhitung sejak 8 Februari 2023 lalu.

Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan karakter sekaligus kemampuan personel Tagana secara teknis di lokasi-lokasi bencana seperti mampu menciptakan infrastruktur dan paham bagaimana membuat jalur evakuasi yang harus disiagakan dilaksanakan di tiga tempat berbeda. Pertama di Markas Kopassus Cijantung, Sentra Terpadu Inten Suweno dan berakhir di Tagana Center Setul Jawa Barat. Selain menggandeng Kopassus, pelatihan ini juga di isi oleh berbagai narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Palang Merah Indonesia (PMI), TAGANA Jatim, Vertical Rescue Indonesia.

“Meningkatkan pelayanan penanganan kebencanaan, tidak hanya bencana alam tetapi bencana sosial  merupakan tujuan awal Task-Force Tagana dibentuk” ungkap Robben saat menghadiri acara penutupan Kegiatan Pelatihan Pembentukan Task Force TAGANA di Sentul Jawa Barat (22/2).

Satu hal menarik dalam pelatihan Task-Force Tagana yaitu peserta mendapatkan beberapa keahlian yang belum pernah didapatkan antara lain instalasi listrik dan pertukangan. Pembekalan ini nantinya akan menambah kemampuan Tagana saat di lokasi bencana guna menyiapkan hunian yang nyaman bagi para penyintas dan kedepannya bisa menjadi Instruktur di wilayahnya masing -masing.

“Saya bangga dalam waktu yang cukup singkat ini dapat merubah kepribadian dan disiplin para peserta pelatihan. Selamat kepada seluruh peserta, kalian sudah lulus. Mulai besok, para peserta harus sudah siap dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat” ucap Robben di akhir arahannya.

Kegiatan penutupan dilanjutkan dengan penyematan pin khusus Task-Force Tagana kepada seluruh peserta yang disaksikan oleh Plt. Direktur PSKBA, Adrianus Alla, Kepala Pusdiklatbangprof Afrizon Tanjung dan para pelatih dari Kopassus.