JAKARTA
(27 Maret 2024) – Amanat UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas meliputi Pemenuhan Kesamaan Kesempatan terhadap Penyandang
Disabilitas dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat,
Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan hak Penyandang Disabilitas,
termasuk penyediaan Aksesibilitas dan Akomodasi yang Layak.
Pengaturan
pelaksanaan dan Pemenuhan hak Penyandang Disabilitas bertujuan untuk
mewujudkan taraf kehidupan Penyandang Disabilitas yang lebih
berkualitas, adil, sejahtera lahir dan batin, serta bermartabat.
Kementerian
Sosial mendorong dan berupaya dengan menggandeng potensi masyarakat
untuk mewujudkan pemenuhan kesamaan hak bagi penyandang disabilitas,
termasuk mereka para disabilias rungu wicara.
Menteri
Sosial Tri Rismaharini mengujungi Pulau Dewata, Bali dan berdialog
dengan Gusti Ngurah Anom, owner Ajik Krisna grup, sebuah ritel khas
oleh-oleh Bali yang mempekerjakan disabilitas rungu wicara.
“Kemarin
baru deal pengadaan lahan seluas 2,5 hektar dan saat bagian keuangan
tanya dananya bagimana, saya jawab itu urusan belakangan, ” ujar Gusti
Ngurah Anom di hadapan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Bali, Minggu
(24/3/2024).
Namun, yang
terpenting tujuan mulia untuk membantu membuat sentra produk UMKM khusus
anak-anak difabel yang dikelola misalnya satu pabrik dikelola oleh 100
difabel dan satu pabrik lagi 100 orang normal.
“Kita
akan uji manakah kinerjanya yang paling bagus. Di lahan itu pada pada
2025 pabrik akan beroperasi. Semoga biasanya saya sedikti janji dan
lansung eksekusi,” ungkap Krisna.
Total
lahan tersedia seluas 3,5 hektar, di mana di bagian depan ada air
terjun, jembatan kaca dan di bagian belakang juga ada pabrik pie susu.
Gusti
menyampaikan kepada Menteri Sosial, bahwa kemarin baru melaunching
sebuah buku, “Pandemi Membawa Berkah” dengan mengundang 1000 orang tapi
yang hadir menjadi 1.250 orang.
“Di
buku itu, saya sampaikan hingga 2024 memiliki program membuat sentra
UMKM dengan karyawan difabel. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih pada
Ibu Menteri yang telah berkunjung dan tidak bosen-bosen membantu untuk
mempromosikan di media sosial, ” tandas Ajik Krisna.
Selama
ini, Krisna grup dikenal sebagai jaringan toko terbesar untuk oleh-oleh
atau suvenir khas Bali yang menjadi tujuan belanja para wisatawan
domestik maupun mancanegara.
Lini
bisnis Krisna grup bukan hanya toko oleh-oleh. Tetapi memiliki usaha
seperti kuliner di sejumlah lokasi dan konveksi atau memproduksi baju.