BALI (25 Maret 2024) – Tugas Negara salah satunya adalah memberikan layanan bagi segenap warga bangsa, termasuk penyandang disabilitas rungu wicara.

Kementerian Sosial menggandeng dunia usaha yang berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi disabilitas rungu wicara bisa bekerja.

Salah satunya Ajik Krisna yang selama ini dikenal dengan jaringan toko oleh-oleh atau suvenir kas Bali dan menjadi tujuan belanja para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sang owner Ajik Krisna, Gusti Ngurah Anom menceritakan bahwa awalnya tertarik mempekerjakan disabilitas rungu wicara karena peduli dengan nasib mereka. 

“Dari rasa peduli dengan nasib mereka dan mencoba merekrut untuk bekerja di bagian cleaning service dan di tempatkan di beberapa outlet, ” ujar Gusti ditemui di Bali, Minggu (24/3/2024).

Setelah sekian lama dan hasilnya terlihat mereka memiliki kinerja yang sangat baik, sehingga diputuskan merekrut lebih banyak lagi karyawan dari kalangan pennyandang disabilitas rungu wicara.

“Dari jaringan usaha yang ada, ada dua pabrik yang salah satunya semua pekerja akan diisi dari para disabilitas rungu wicara, ” kata Gusti. 

Tidak banyak yang tahu jika lini bisnis Krisna bukan hanya toko oleh-oleh. Krisna juga memiliki usaha seperti kuliner di sejumlah lokasi, konveksi atau produksi baju dan juga shorom mobil premium.

Ke depan, Gusti pun berharap kepada Kementerian Sosial bisa membuka lapangan kerja dan menaungi anak difabel khususnya di Bali.

baru-baru ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung para penyandang disabilitas yang bekerja di Ajik Krisna dan berdialog dengan Gusti Ngurah Anom. 

Gusti Ayu Risa, 22 tahun, seorang penyandang disabilitas rungu wicara merasa senang karena bisa bekerja dan memasuki tahun kedua. Selain itu, ia juga mendapatkan temen-temen ramah mendukungnya bekerja.

“Saya senang dan semangat bekerja di perusahaan Krisna di Bali dan masuk tahun kedua dengan penghasilan Rp 2,9 juta per bulan,” ungkap Risa dalam bahasa isyarat.