TERNATE (17 September 2019) - Dalam upaya mempercepat implementasi Progres 5.0 NP TS dan KPO, Balai Rehabilitasi Sosial Orang dengan HIV (BRSODHIV) "Wasana Bahagia'' Ternate menyelenggarakan peningkatan kapasitas petugas balai terkait pelaksanaan Respon Kasus dan Manajemen Kasus. Kegiatan dilaksanakan di ruang pertemuan balai dan diikuti oleh 31 orang pegawai BRSODHIV "Wasana Bahagia" Ternate. Sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Dosen Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Ayi Haryani.

Dalam sambutannya Kepala Balai, Udan Suheli menekankan bahwa balai harus mampu menjadi center of excellence melalui implementasi Progres 5.0 NP TS dan KPO. "Dengan segala kompleksitas masalah yang dialami oleh ODHA, menjadi sangat penting petugas respon kasus untuk dibekali kemampuan yang terus di update" lanjut Udan.

Dalam pemaparannya narasumber menjelaskan bahwa seorang ODHA ketika ia memutuskan untuk mengikuti program rehabilitasi sosial adalah atas dasar kemauan dan kebutuhannya sendiri setelah ia  melalui respon kasus.  "Jadi sudah tidak ada lagi itu namanya penjemputan penerima pelayanan," ujarnya.

Respon kasus merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka menggali permasalahan dan potensi  yang dimiliki oleh ODHA dari berbagai aspek untuk menentukan jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Adapun jenis respon kasus yang dilaksanakan oleh BRSODHIV "Wasana Bahagia" Ternate antara lain rumah singgah, kegawatdaruratan (TRC) dan penjangkauan.