SURAKARTA (21 April 2024) -- Lebaran milik semua orang. Bukan cuma dirayakan orang dewasa dan anak-anak, tetapi juga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Itulah yang dirasakan ODGJ yang tinggal di Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta. 

 

Ada 42 ODGJ yang tinggal di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta, dan semuanya laki-laki berusia berkisar 20 tahun hingga yang paling tua sekitar 70 tahun. Dari ODGJ sebanyak itu, baru sembilan orang yang memiliki respons baik. Artinya bisa diajak ngobrol, belajar keterampilan dan membantu berbagai kegiatan di sentra mulai dari membersihkan halaman hingga mencuci piring.

 

“Bahkan saat Ramadhan lalu, beberapa di antaranya ikut puasa dan sahur,” kata  Indra Trisnowijayanto, salah seorang pengasuh ODGJ di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta.

 

Pengasuh lainnya adalah Handri Saputro dan Handi Akbar. Mereka bergiliran mendampingi ODGJ dan juga melayani 30 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang tinggal di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta, mulai dari penyandang disabilitas fisik, disabilitas mental, disabilitas rungu dan wicara serta disabilitas lainnya. Butuh kesabaran, ketulusan dan pengabdian sepenuh hati menangani ODGJ.

 

“Saya senang bertugas di sini dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka,” kata Indra yang bertugas menangani ODGJ sejak November 2022.

 

Salah satu pelajaran penting selama menangani ODGJ adalah rasa syukur kepada Tuhan karena diberikan kesehatan yang prima. Ada pepatah Latin yang bunyinya, bona valetudo melior est quam maximae divitae, yang artinya kesehatan lebih berharga dari kekayaan yang melimpah. “Saya bersyukur, karena diberi kesehatan oleh Tuhan. Semoga bisa terus melayani teman-teman ODGJ,” kata Indra seraya menambahkan, kebahagiaan juga ia rasakan ketika ODGJ dinyatakan sembuh oleh dokter dan bisa dikembalikan kepada keluarganya.

 

Sejak bertugas November 2022, setidaknya sudah enam orang ODGJ yang dikembalikan kepada keluarganya karena sudah memiliki respon bagus, sehat dan keluarga pun menerimanya kembali.

 

Meski demikian, ada juga kesedihan yang dirasakan Indra saat melayani ODGJ, yakni saat ODGJ sakit terutama yang responsnya masih belum bagus. Mereka belum bisa diajak bicara sehingga tidak tahu apa yang menjadi keluhan mereka. Biasanya penanganan selanjutnya dikoordinasikan dengan dokter atau dengan rumah sakit jiwa.

 

Di saat Lebaran yang baru lalu, kebahagiaan juga dirasakan Indra Trisnowijayanto serta temannya, Handri Saputro dan Handi Akbar. Ketika gema takbir berkumandang saat subuh di hari Idul Fitri, beberapa ODGJ bersiap mengikuti Sholat Ied yang digelar di halaman Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta. ODGJ tersebut mengenakan sarung dan pakaian terbaik kemudian Sholat Ied bersama jemaah yang lain. Mereka kelihatan khusu mendengarkan khutbah Sholat Ied.

 

Setelah Sholat Ied, kebagiaan terpancar dari beberapa ODGJ ketika keluarganya menjenguk di saat Lebaran. Melihat hal itu, petugas Sentra Terpadu seperti Indra dan teman-temanya juga merasa bahagia. Kebahagiaan tersebut disertai doa tulus, semoga mereka sehat kembali sehingga bisa segera berkumpul dengan keluarga yang dicintainya. Selamat Lebaran, mohon maaf lahir dan batin.