Blora (23 September 2024) – Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras di Pati dan Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas memberikan bantuan kepada kakak beradik penyandang disabilitas fisik asal Blora, Jawa Tengah. Gunawan (41), dan adiknya Wahid (36), mengalami lumpuh layu dengan gejala kedua kaki kaku sedangkan kedua tangannya mengalami gejala yang sama tetapi masih bisa digunakan beraktivitas. Keduanya dirawat oleh ayah kandungnya, Legimanto (63), yang juga sudah berusia senja.

Kepala Sentra Margo Laras di Pati, Proboretno Kuncororini mengatakan, Kemensos telah melakukan berbagai upaya membantu pemulihan kedua kakak beradik tersebut. Salah satunya adalah dengan membawa Gunawan dan Wahid melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Soetijono Blora. 

“Menurut dokter, keduanya mengalami autoimun genetic, dan ini kasusnya cukup langka,” kata Proborento, di Blora, Senin (23/9/2024. 

Menurut dia, Kemensos juga memfasilitasi CT scan dan berbagai pemeriksaan lainnya.

Penyakit langka yang dimiliki Gunawan dan Wahid menyebabkan mata buram dan ucapan tidak jelas atau pelo. Namun, keduanya masih bisa beriteraksi dengan warga sekitar. Untuk kebersihan sehari hari, mereka lakukan dengan cara merambat ke dinding sebagai pegangan. Mereka terpaksa berhenti bekerja dan bergantung pada ayah kandungnya, Legimanto, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk memulihkan kondisi keduanya, Gunawan dan Wahid akan diberikan program terapi wicara dan fisioterapi selama delapan kali sebulan di RSUD Blora. “Bantuan aksesibilitas berupa kruk dan walker kaki 4 juga diberikan untuk membantu keduanya dalam proses terapi,” kata Proboretno. 

Kemensos membantu biaya operasional selama proses pengobatan di rumah sakit.

Keduanya juga diusulkan mendapatkan bantuan permakanan disabilitas dimana penerima manfaat diberikan makanan bernutrisi tiga kali sehari sehingga tidak perlu lagi memasak atau membeli makanan. Program ini akan membantu mengurangi beban Legimanto dalam mengurus Gunawan dan Wahid.

Sementara itu, Kemensos juga mengurus administrasi keluarga Gunawan dan Wahid ke Dinas Dukcapil Blora dan berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat terkait dengan pengusulan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Koordinasi dengan kepala desa sekaligus mengusulkan gotong royong membangun kandang ternak di luar rumah dengan biaya pembangunan ditanggung Kemensos. Selama ini, Gunawan dan Wahid tidur di kamar berdempetan dengan kandang kambing. Bantuan lain juga diberikan Kemensos seperti sembako, nutrisi, kebersihan diri, dan perlengkapan kamar. (*)