DOMPU (20 September 2019) - Kementerian Sosial melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak menyelenggarakan Lokakarya Rekonsiliasi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Workshop tersebut diselenggarakan untuk mencari solusi atas fenomena tingginya angka bunuh diri pada remaja di Kecamatan Huu Kabupaten Dompu.

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kanya Eka Santi sangat miris dengan tingginya angka bunuh diri khususnya di Kecamatan Huu dalam tiga bulan terakhir ini.

“Setiap orang yang akan bunuh diri selalu memberikan peringatan bahwa mereka bosan hidup. Seharusnya kita harus sigap supaya anak itu tertolong," ujar Kanya.

Tajuddin selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Dompu menjelaskan bahwa budaya tradisional di Dompu sering kali menyebabkan anak-anak tidak terlindungi haknya untuk dapat menempuh pendidikan.

"Seringkali anak-anak diharuskan untuk membantu orang tua di ladang ketika musim tanam maupun panen berlangsung," jelas Tajuddin.

Tercatat telah terjadi tujuh kasus bunuh diri dalam kurun waktu tiga bulan terakhir di Kecamatan Huu. Dua orang berhasil diselamatkan sedangkan lima orang lainnya meninggal dunia.

Yang paling memprihatinkan justru lebih banyak korban yang berusia remaja atau anak-anak. Rata-rata korban melakukan bunuh diri dengan meminum racun serangga maupun insektida.