Bengkulu (26 Oktober 2024) – Sinergitas yang kompak antara Sentra Dharma Guna Bengkulu, PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) Cabang Palembang, dan juga Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika se-Provinsi Bengkulu, terwujud dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan psoriasis dan bakti sosial kesehatan kulit. Acara ini ditujukan untuk seluruh PPKS Residensial, para pegawai Sentra dan juga masyarakat sekitar dengan tujuan meningkatkan kesadaran mengenai psoriasis, sebuah kondisi kulit yang sering kali kurang dipahami dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Mewakili Kepala Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu, Kasubbag Tata Usaha Septian Darma Putra Siagian menyampaikan “Beberapa PPKS yang ada di Sentra memang menderita penyakit kulit. Kedatangan dokter-dokter di sini kami sambut dengan senang hati, karena para PPKS bisa langsung mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif, dan saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya di Sentra” ujarnya.
Sambutan juga disampaikan oleh ketua pelaksana bakti sosial ini dr. Jasmen Silitonga, M.Kes, Sp.D.V.E, “ bahwa kedatangan kami disini untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial yang ada disini, para pegawai dan masyarakat. Kami juga berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan psoriasis dan bakti social ini dapat menjadi sinergi bagi kita bersama khususnya di klinik pratama Sentra Dharma Guna di Bengkulu” ujarnya.
Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang ditandai oleh pertumbuhan sel kulit yang cepat, sehingga menyebabkan bercak merah, bersisik, dan sering kali menimbulkan rasa gatal. Meskipun psoriasis tidak menular, dampak psikologis dan sosial dari kondisi ini bisa sangat besar. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan yang tersedia.
Penyuluhan tentang kesehatan kulit ini dipandu oleh Dr. Amalia Rizkha Malini, Sp.DVE, yang menjelaskan penyebab terjadinya psoriasis. Selanjutnya, Dr. Ridiya Nandasari, Sp.DVE, dan D. Bernadya Yogatri, Sp.DVE, memberikan penjelasan mengenai pencegahan dan penanganan penyakit kulit ini. Melalui sesi ini, peserta penyuluhan mendapatkan informasi yang komprehensif tentang psoriasis, termasuk gejala, faktor pemicu, serta strategi untuk mengelola dan mencegah kondisi ini agar tidak semakin parah.
Selain penyuluhan, kegiatan ini juga melibatkan beberapa dokter kulit untuk pemeriksaan kesehatan kulit. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan diagnosis dan penanganan langsung bagi mereka yang membutuhkan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perawatan kulit yang tepat. Dengan pendekatan langsung ini, diharapkan peserta dapat memperoleh solusi yang lebih konkret dan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi masalah kesehatan kulit mereka.
Kegiatan bertambah seru ketika dihadirkan10 orang para penyintas psoriasis untuk berbagi informasi dan pengalaman penanganan penyakit psoriasis. Kehadiran mereka juga diharapkan terbentuknya komunitas psoriasis di wilayah Bengkulu sehingga terdapat wadah yang menjembati kepentingan para pasien psoriasias.
Melalui kegiatan ini, informasi dan pengetahuan terkait psoriasis dapat tersampaikan melalui edukasi yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan kulit dan penanganan psoriasis. Kegiatan ini juga menekankan bahwa dukungan psikologis dan sosial bagi penyandang disabilitas mental sangat penting dalam perjalanan mereka menghadapi kondisi ini. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam upaya peningkatan kesadaran dan pengetahuan mengenai kesehatan kulit, terutama di kalangan penyandang disabilitas mental yang sering kali mengalami stigma dan kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai.